Sunah-sunah Sujud
سنن السجود
وكان النبي صلى الله عليه وسلم لا يتقي الأرض بوجهه قصدًا بل إذا اتفق له ذلك فعله، ولذلك سجد في الماء والطين (1).
ولهذا كان من كمال السجود الواجب أنه يسجد على الأعضاء السبعة: الوجه واليدين والركبتين وأطراف القدمين، فهذا فرض أمر الله به ورسوله، وبلغه الرسول لأمته.
ومن كماله الواجب أو المستحب مباشرة مصلاه بأديم وجهه، واعتماده على الأرض بحيث ينالها ثقل رأسه وارتفاع أسافله على أعاليه، فهذا من تمام السجود.
ومن كماله: أن يكون على هيئة يأخذ فيها كل عضو من البدن بحظه من الخضوع، فَيَقُلُّ بطنه عن فخذيه، وفخذيه عن ساقيه، ويجافي عضديه عن جنبيه، ولا يفرشهما على الأرض ليستقل كل عضو منه بالعبودية.
ولذلك إذا رأى الشيطان ابن آدم ساجدًا لله اعتزل ناحية يبكي ويقول: يا ويله أمر ابن آدم بالسجود، فسجد، فله الجنة، وأمرت بالسجود فعصيت فلي النار
Rasulullah tidak pernah secara sengaja menghindari wajahnya dari mencium tanah.
Sebaliknya, jika memang itu memungkinkan, maka Rasulullah akan melakukan agar wajahnya mencium tanah. Oleh karenanya, Rasulullah biasa bersujud di atas air maupun lumpur.”
Salah satu kesempurnaan dan sujud yang wajib dilakukan adalah sujud di atas tujuh anggota badan, yaitu; wajah, kedua belah tangan, kedua belah lutut, dan jari-jari telapak kaki. Hal ini merupakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah melalui Rasul-Nya dan telah disampaikan oleh Rasulullah kepada para umatnya.
Kesempurnaan sujud lainnya yang wajib atau sunnah dilakukan adalah menempelkan dahi pada tempat sholat dengan bertumpu pada tanah, sekira beratnya kepala bisa dirasakan serta mengangkat anggota bagian bawah ke atas. Inilah salah satu kesempurnaan dari sujud. Yuk Baca Artikel : Tata Cara Sujud dan Bacaan Sujud
Salah satu kesempurnaan sujud lainnya adalah sujud dengan keadaan seluruh anggota badan dalam keadaan khusyuk.
Hal ini dengan cara meringankan beban perut yang ada di atas kedua belah paha dan meringankan beban kedua belah paha yang berada di atas kedua belah betis. selain itu, membengang (melebarkan) kedua lengan dari kedua belah lambung, serta kedua lengan tidak diletakkan di atas tanah, supaya setiap anggota badan melakukan ibadah secara mandiri.
Oleh karenanya, ketika setan melihat anak cucu Âdam bersujud kepada Allah, serta merta menangis dan menyingkir di pojokan seraya berkata, celakalah aku. Anak cucu Adam diperintahkan untuk sujud kemudian dia bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku diperintah untuk sujud tetapi aku menolak sehingga bagiku neraka.”
ولذلك أثنى الله سبحانه على الذين يخرون سجدًا عند سماع كلامه، وذم من لا يقع ساجدًا عنده؛ ولذلك كان قول من أوجبه قويًا في الدليل ولما علمت السحرة صدق موسى وكذب فرعون، خروا سجدًا لربهم، فكانت تلك السجدة أول سعادتهم وغفران ما أفنوا فيه أعمارهم من السحر؛ ولذلك أخبر سبحانه عن سجود جميع المخلوقات له فقال تعالى: {وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ * يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ} [النحل: 49، 50] فأخبر عن إيمانهم بعلوه وفوقيته وخضوعهم له بالسجود تعظيمًا وإجلالاً وقال تعالى: {أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ} [الحج: 18].
فالذي حق عليه العذاب هو الذي لا يسجد له سبحانه، وهو الذي أهانه بترك السجود له، وأخبر أنه لا مكرم له، وقد هان على ربه حيث لم يسجد له وقال تعالى: {وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْآَصَالِ} [الرعد: 15]
Oleh karenanya, Allah memuji orang-orang yang mau bersujud tatkala mendengar kalam-Nya dan mencela orang yang tidak mau bersujud. Dengan demikian, pendapat yang menyatakan bahwa sujud hukumnya wajib, dalilnya sangat kuat.
Tatkala para tukang sihir mengetahui kejujuran nabi Musa dan kebohongan Fir’aun, serta merta mereka bersujud kepada Tuhan-nya. Sujud yang mereka lakukan merupakan awal dari kebahagiaan mereka dan penghapus dosa-dosa sihir yang mereka Lakukan sepanjang hidupnya.
Oleh karnanya, Allah menceritakan tentang sujud yang dilakukan para makhluk-Nya kepada-Nya,
Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (an-Nahl [16]: 49-50)
Dalam ayat itu Allah mengabadikan bahwa para makhluk meyakini ketinggian-Nya sehingga mereka pun bersujud kepada-Nya karena mengagungkan dan memuliakan-Nya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala ber firman,
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (al-Hajj [22]: 18)
Orang yang berhak mendapatkan siksa adalah yang tidak mau bersujud kepada-Nya. Allah akan menghinakan orang yang tidak mau bersujud kepada-Nya. Allah juga mengabarkan bahwa orang itu tidak pantas dimuliakan dan pantas dihinakan karena tidak mau sujud kepada-Nya, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya,
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri atau pun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang. (ar-Ra’d [13]: 15)
Yuk subscribe Akun Youtube Belajar Sholat