Diulang-ulangnya Sujud
تكرار السجود
ولما كانت العبودية غاية كمال الإنسان وقربه من الله بحسب نصيبه من عبوديته، وكانت الصلاة جامعة لمتفرق العبودية، متضمنة لأقسامها كانت أفضل أعمال العبد، ومنزلتها من الإسلام بمنزلة عمود الفسطاط منه وكان السجود أفضل أركانها الفعلية، وسرها التي شرعت لأجله، وكان تكرره في الصلاة أكثر من تكرر سائر الأركان، وجعله خاتمة الركعة وغايتها، وشرع فعله بعد الركوع، فإن الركوع توطئه له ومقدمة بين يديه، وشرع فيه من الثناء على الله ما يناسبه، وهو قول العبد: «سبحان ربي الأعلى» فهذا أفضل ما يقال فيه، ولم يرد عن النبي صلى الله عليه وسلم أمره في السجود بغيره حيث قال: «اجعلوها في سجودكم» (1) ومن تركه عمدًا فصلاته باطلة عند كثير من العلماء، منهم الإمام أحمد وغيره؛ لأنه لم يفعل ما أمر به، وكان وصف الرب بالعلو في هذه الحال في غاية المناسبة لحال الساجد الذي قد انحط إلى السفل على وجهه، فذكر علو ربه في حال سقوطه، وهو كما ذكر عظمته في حال خضوعه في ركوعه، ونزه ربه عما لا يليق به مما يضاد عظمته وعلوه
Beribadah adalah puncak dari kesempurnaan seorang manusia. Sedangkan kedekatan seseorang kepada Allah tergantung dari seberapa besar ibadahnya. Adapun sholat adalah ibadah yang mengumpulkan segala macam ibadah serta mencakup bagian-bagiannya.
Oleh karenanya, amalan seseorang yang paling mulia dan memiliki pangkat tertinggi dalam Islam tergantung dari tiang penyangganya, yaitu sholat. Sedangkan sujud adalah tiang paling utama di dalam sholat dan merupakan rahasia di balik pensyariatan sholat.
Tidak heran jika di dalam sholat,
perulangan sujud dilakukan lebih banyak daripada rukun-rukun sholat lainnya. Sujud dilakukan setelah rukuk dan dijadikan sebagai pamungkas dari setiap rakaat dalam sholat. Sebab, rukuk ibarat pemanasan dan pendahuluan ketika seseorang sedang menghadap kepada-Nya.
Ketika sujud, disyariatkan dengan memanjatkan pujian yang pantas kepada-Nya dengan melafazkan ,Subbhâna rabbiyal alâ (Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi. Lafaz inilah yang paling baik diucapkan. Dalam hadis-hadis Nabi tidak ada perintah selain untuk mengucapkan lafaz ini. Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Jadikanlah ia (lafaz ini) dalam sujud kalian”
Siapa yang dengan sengaja meninggalkannya, maka sholatnya batal, menurut mayoritas ulama di antaranya Imam Ahmad dan imam-imam lainnya. Alasannya, orang itu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Nabi kepadanya.
Menyifati Allah sebagai Zat Yang Maha tinggi sangat sesuai dengan keadaan orang yang sedang sujud tatkala dia menyungkurkan wajahnya ke arah bawah. Orang itu menyebut kan bahwa Tuhannya Maha tinggi sementara dirinya sangatlah rendah.
Hal ini sebagaimana ketika dia menyebutkan keagungan Allah dan merendahkan dirinya sendiri pada saat rukuk, disertai dengan pensucian terhadap Tuhannya atas hal-hal yang tidak pantas dengan keagungan dan ketinggian-Nya.
Duduk di Antara Dua Sujud
الجلوس بين السجدتين
ثم لما شرع السجود بوصف التكرار، لم يكن بد من الفصل بين السجدتين، ففصل بينهما بركن مقصود، شرع فيه من الدعاء ما يليق به، ويناسبه، وهو سؤال العبد المغفرة والرحمة والهداية والعافية والرزق (1)، ودفع شر الدنيا والآخرة، فالرحمة تُحصل الخير، والمغفرة تقي الشر والهداية توصل إلى هذا وهذا، والرزق إعطاء ما به قوام البدن من الطعام والشراب، وما به قوام الروح والقلب من العلم والإيمان، وجعل جلوس الفصل محلاً لهذا الدعاء لما تقدمه من رحمة الله والثناء عليه والخضوع له، فكان هذا وسيلة للداعي ومقدمة بين يدي حاجته.
فهذا الركن مقصود الدعاء فيه فهو ركن وضع للرغبة وطلب العفو والمغفرة والرحمة، فإن العبد لما أتى بالقيام والحمد والثناء والمجد، ثم أتى بالخضوع وتنزيه الرب وتعظيمه، ثم عاد إلى الحمد والثناء، ثم كمل ذلك بغاية التذلل والخضوع والاستكانة، بقي سؤال حاجته واعتذاره وتنصله فشرع له أن يتمثل في الخدمة فيقعد فعل العبد الذليل جاثيًا على ركبتيه كهيئة الملقي نفسه بين يدي سيده راغبًا راهبًا معتذرًا إليه مستعديًا إليه على نفسه الأمارة بالسوء ثم شرع له تكرير هذه العبودية مرة بعد مرة إلى إتمام الأربع، كما شرع له تكرير الذكر مرة بعد مرة لأنه أبلغ في حصول المقصود، وأدعى إلى الاستكانة والخضوع
Tatkala sujud disyariatkan diulang sebanyak dua kali dalam satu rakaat, tentunya dua sujud itu harus dipisah dengan sebuah gerakan. Maka dipisahkanlah dengan satu rukun tertentu yaitu duduk. Pada saat duduk inilah disyariatkan membaca doa yang pantas dan sesuai, yaitu doa memohon ampunan, rahmat, hidayah, kesehatan dan rezeki: “Allahummaghfirli warhamni wa afinit wahdini warzuqni.”
Sebab, doa-doa ini mencakup kebaikan di dunia dan akhirat serta menolak keburukan di dunia dan akhirat. Dengan rahmat kebaikan akan diperoleh, dengan ampunan akan terlindungi dari keburukan, dengan hidayah akan bisa mencapai ini dan itu, sedangkan dengan rezeki berupa makanan dan minuman akan memberikan kekuatan pada badan, setta rezeki yang berupa ilmu dan iman akan memberikan kekuatan pada rohani dan nurani.
Duduk pemisah dijadikan sebagai tempat yang tepat saat berdoa memohon rahmat dari Allah, memanjatkan puji dan merendahkan diri di hadapan Allah. Hal ini merupakan wasilah bagi orang yang sedang berdoa dan sebagai pendahuluan sebelum mengutarakan hajat yang ingin disampaikannya.
Rukun Berupa duduk Pemisah tujuannya tidak lain adalah sebagai doa.
Rukun ini diletakkan untuk menunjukkan kecintaan, memohon maaf, ampunan, dan rahmat. Tatkala seseorang memanjatkan puja dan puji serta mengagungkan Tuhannya, setelah itu dia merendahkan diri dan menyucikan dan mengagungkan Tuhannya, setelah itu kembali memanjatkan pujian dan sanjungan, setelah itu disempurnakan dengan puncak merendahkan diri. Yuk baca juga artikel tentang : Duduk Di Antara Dua Sujud
Masih ada satu hal yang tersisa yaitu mengutarakan apa yang menjadi hajatnya, meminta ampunan dan membersihkan diri dari dosa. Akhirnya disyariatkanlah baginya untuk memerankan peran sebagai seorang hamba. Hendaklah dia duduk sebagaimana yang dilakukan seorang hamba yang hina dina, duduk di atas kedua lututnya sebagaimana keadaan seorang hamba yang sedang merendahkan diri di hadapan tuannya. Dia penuh ketakutan dan memohon ampunan atas perbuatannya yang memperturutkan ajakan hawa nafsunya.
Selanjutnya ibadah seperti ini disyariatkan agar diulang-ulang satu demi satu sampai genap menjadi empat kali. Sebagaimana disyariatkan untuk mengulang zikir satu demi satu supaya apa yang dikehendaki mudah tercapai, selain mendorong terciptanya ketenangan dan kekhusyukan.
Yuk Subscribe Akun Youtube Belajar Sholat