Jika curahan rahmat turun terus menerus, maka bergetarlah bumi dan tumbuhlah tanaman yang segar dari setiap sisinya. Sebaliknya, jika ia gersang dan kering, maka ia bagaikan pohon yang bunganya layu karena tidak mendapatkan air.
عاقبة الغفلة
وإذا تدارك عليه غيث الرحمة اهتزت أرضه وربت وأنبتت من كل زوج بهيج، فإذا ناله القحط والجدب كان بمنزلة شجرة رطوبتها ولينها وثمارها من الماء، فإذا منعت من الماء يبست عروقها وذبلت أغصانها، وحبست ثمارها وربما يبست الأغصان والشجرة، فإذا مددت منها غصنًا إلى نفسك لم يمتد ولم ينقد لك وانكسر فحينئذ تقتضي حكمة قيم البستان قطع تلك الشجرة وجعلها وقودًا للنار
Dampak dari Kelalaian
Jika curahan rahmat turun terus menerus, maka bergetarlah bumi dan tumbuhlah tanaman yang segar dari setiap sisinya. Sebaliknya, jika ia gersang dan kering, maka ia bagaikan pohon yang bunganya layu karena tidak mendapatkan air. Demikian juga getah, dahan, dan buahnya, akan layu dan kering, bahkan bisa mengakibatkannya menjadi rapuh dan tumbang. Apabila dahan itu jatuh melintang pada diri Anda, ia tidak lagi bermanfaat bagi Anda, karena ia akan patah, dan hancur. Pada saat itu, yang mesti Anda lakukan adalah seperti yang akan dilakukan oleh tukang kebun; yaitu hanya memotongnya dan menjadikannya sebagai kayu bakar.
baca juga tentang Hakikat Shalat Menurut Imam Ibnul Qoyyim
يبوسة القلب
فكذلك القلب، إنما ييبس إذا خلا من توحيد الله وحبه ومعرفته وذكره، ودعائه فتصيبه حرارة النفس، ونار الشهوات فتمتنع أغصان الجوارح من الامتداد إذا مددتها والانقياد إذا قدتها، فلا تصلح بعد هي والشجرة إلا للنار: {أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ} [الزمر: 22]
Kekeringan yang Melanda Hati
Demikian hanya hati, ia seperti tanah dan tanaman, Ia akan kering jika tidak disiram dengan nila-nilai tauhid kepada Allah, mencintai, mengenal, berdzikir dan berdo’a kepada-Nya, sehingga si pemilik hati ini jiwanya akan panas oleh api syahwat, dan anggota tubuhnya tidak akan bisa tegak ketika ditegakkan dan tidak bisa lurus ketika diatur. Karena ia tidak lagi bermanfaat. Ia bagaikan pohon yang hanya baik untuk dijadikan kayu bakar. Allah berfirman,Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (az-Zumar [39): 22)
مطر القلب
فإذا كان القلب ممطورًا بمطر الرحمة كانت الأغصان لينة منقادة رطبة، فإذا مددتها إلى أمر الله انقادت معك، وأقبلت سريعة لينة وادعة، فجنيت منها من ثمار العبودية ما يحمله كل غصن من تلك الأغصان ومادتها من رطوبة القلب وريه، فالمادة تعمل عملها في القلب والجوارح، وإذا يبس القلب تعطلت الأغصان من أعمال البر؛ لأن مادة القلب وحياته قد انقطعت منه فلم تنشر في الجوارح، فتحمل كل جارحة ثمرها من العبودية
Hati yang Mendapatkan Hujan Rahmat
Jika hati dihujani dengan hujan rahmat Ilahi, dahan-dahannya akan segar, tegak dan berair. Jika ditegakkan pada perintah Allah, ia tegak bersama Anda, dan menerimanya dengan segera, bahkan secara otomatis ia akan menyambut perintah itu dengan baik. Oleh karenanya, tumbuhlah buah ibadah yang dibawa setiap dahan dan pangkalnya, yakni sejuknya hati dan segarnya iman. Pangkal atau dasar itu bekerja di dalam hati dan anggota tubuh. Sementara jika hati kering, dahan-dahannya tidak akan berfungsi untuk melakukan amalan-amalan kebaikan. Karena dasar hati dan kehidupannya telah putus darinya dan tidak tersebar mengakar pada anggota tubuh. Sedangkan setiap anggota tubuh meraih buah tersendiri dari ibadah.
استعمال الجوارح
ولله في كل جارحة من جوارح العبد عبودية تخصه، وطاعة مطلوبة منها، خلقت لأجلها وهيَّئت لها.
والناس بعد ذلك ثلاثة أقسام:
أحدها: مَن استعمل تلك الجوارح فيما خُلقت له وأُريد منها، فهذا هو الذي تاجر مع الله بأربح التجارة وباع نفسه لله بأربح البيع، والصلاة وضعت لاستعمال الجوارح جميعها في العبودية تبعًا لقيام القلب بها.
الثاني: مَن استعملها فيما لم تُخلَق له، ولم يُخلق لها، فهذا هو الذي خاب سعيه وخسرت تجارته، وفات رضى ربه عنه وجزيل ثوابه وحصل على سخطه وأليم عقابه.
الثالث: مَنْ عَطَّلَ جوارحَه وأماتها بالبطالة، فهذا أيضًا خاسر أعظم خسارة، فإن العبد خلق للعبادة والطاعة لا للبطالة، وأبغض الخلق إلى الله البطال الذي هو لا في شغل الدنيا ولا في سعي الآخرة، فهذا كَلٌ على الدنيا والدين
Penggunaan Anggota Tubuh
Setiap anggota badan memiliki ibadah khusus yang dilakukan kepada Rabb-nya, dan memiliki ketaatan sesuai yang diharapkan, karena anggota badan itu telah diciptakan oleh Allah untuk tujuan itu, yaitu beribadah kepada-Nya. Dalam hal ini manusia terbagi menjadi tiga bagian:
Pertama, golongan yang menggunakan anggota tubuhnya sesuai dengan tujuan penciptaannya dan diperintahkan oleh Allah. Inilah golongan orang yang berniaga dengan Allah dengan jaminan keuntungan perniagaan. Dia menjual dirinya untuk Allah dengan keuntungan yang pasti didapatkan. Dan, shalat merupakan ibadah yang diperintahkan untuk dilakukan oleh seluruh anggota tubuhnya dalam beribadah, dengan mengikuti kehendak hatinya.
Kedua, golongan yang menggunakan anggota tubuhnya tidak sesuai dengan tujuan dan maksud penciptaannya. Inilah golongan yang sia-sia usahanya dan merugi perniagaannya, bahkan dia akan kehilangan ridha Rabb-nya, juga terputus dari limpahan pahala. Demikian pula kelak dia akan mendapatkan kemurkaan Allah dan kepedihan azab-Nya.
Ketiga, golongan yang menjadikan anggota tubuhnya tidak berfungsi dan tidak mengaktifkannya atau mematikannya dengan bermalas-malasan. Golongan ini juga termasuk orang yang merugi dengan kerugian yang sangat besar. Sebab, seorang hamba diciptakan Allah untuk beribadah dan taat, dan bukan untuk bermalas-malasan, dan enggan bekerja. Orang yang paling dibenci Allah adalah para pemalas, dan tidak mau bekerja untuk dunia dan dia tidak pula berusaha untuk akhiratnya. Ini semua berarti kesuraman, kesengsaraan bagi dunia dan akhiratnya.
SIlahkan subscibe akun youtube kami ya>>> https://www.youtube.com/@belajarsholatofficial/videos