Hakikat Shalat
Shalat merupakan di antara rukun Islam yang sangat agung dan sangat menentukan kualitas keimanan seorang hamba, apakah kuat atau lemah. Imam Ibnu Qayyim berkata :
لا ريب أن الصلاة قرة عيون المحبين، ولذة أرواح الموحدين، ومحك أحوال الصادقين، وميزان أحوال السالكين،
“Tidak diragukan lagi, bahwa shalat merupakan puncak kenikmatan para pecinta Allah, kenikmatan ruh orang-orang yang mengesakan Allah, dan barometer keadaan orang-orang yang benar, serta timbangan keadaan orang-orang yang berjalan menuju Allah.”
وهي رحمته المهداة إلى عبيده هداهم إليها وعرفهم بها رحمة بهم وإكرامًا لهم؛ لينالوا بها شرف كرامته، والفوز بقربه، لا حاجة منه إليهم، بل منه منًا وفضلاً منه عليهم،
“Shalat merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Allah memberi mereka petunjuk untuk melaksanakan shalat dan diberitahukan kepada mereka bahwa shalat adalah rahmat kepada mereka, dan penghormatan kepada mereka, agar mereka mendapatkan keutamaan, kemuliaan, dan kemenangan yang mendekatkan dirinya kepada-Nya. Dia sama sekali tidak butuh kepada mereka, tetapi dari-Nyalah karunia dan keutamaan itu datang kepada mereka.”
وتعبد بها القلب والجوارح جميعًا، وجعل حظ القلب منها أكمل الحظين وأعظمهما وهو إقباله على ربه سبحانه وفرحه وتلذذه بقربه وتنعمه بحبه وابتهاجه بالقيام بين يديه وانصرافه حال القيام بالعبودية عن الالتفات إلى غير معبوده، وتكميل حقوق عبوديته حتى تقع على الوجه الذي يرضاه
Dengan shalat hati dan anggota tubuh sekalian beribadah kepada-Nya, dan menjadikan peran hati pada shalat yang paling penting dan paling utama dari anggota tubuh yang lain, yaitu pasrah dan menerima apa yang telah ditetapkan oleh Rabb-nya, kebahagiaan dekat dengan-Nya dan kenikmatan dengan cinta dan kegembiraannya berada di sisi-Nya, serta berpaling dari beribadah kepada selain-Nya. Demikian halnya dengan menyempurnakan hak-hak beribadah hingga mereka berada di jalan yang di ridhoiNya.
Shalat Sebagai Jamuan dan pelepas dahaga seorang muslim
الصلاة مأدبة وغيث
ولما امتحن سبحانه عبده بالشهوات وأسبابها من داخل فيه وخارج عنه، اقتضت تمام رحمته به وإحسانه إليه أن هيَّأ له مأدبة قد جمعت من جميع الألوان والتحف والخِلَع والعطايا، ودعاه إليه كل يوم خمس مرات، وجعل كل لون من ألوان تلك المأدبة لذة ومنفعة ومصلحة لهذا العبد الذي قد دعاه إلى المأدبة ليست في اللون الآخر؛ لتكمل لذة عبده في كل لون من ألوان العبودية، ويكرمه بكل صنف من أصناف الكرامة، ويكون كل فعل من أفعال تلك العبودية مكفرًا لمذموم كان يكرهه بإزائه، وليثبه عليه نورًا خاصًا وقوة في قلبه وجوارحه وثوابًا خاصًا يوم لقائه
Ketika Allah menguji hamba-Nya dengan syahwat dan sebab-sebabnya yang berasal dari faktor internal dan eksternal, dia membutuhkan kesempurnaan rahmat dan kebaikan-Nya.
Maka dari itu, Allah mempersiapkan baginya jamuan yang telah dikumpulkan di dalamnya segala bentuk. kebaikan, karunia, kehormatan, serta mengajak untuk melakukannya sebanyak lima kali setiap hari.
Allah juga menjadikan setiap warna dari warna-warna karunia itu sebagai jamuan yang Iezat, dan bermanfaat demi kemaslahatan hamba yang telah diundang ke jamuan yang tidak berwarna lain, kecuali untuk menyempurnakan kenikmatan hamba-Nya dalam setiap warna ibadah. Dengan menghadiri jamuan shalat, Allah memuliakannya dengan segala bentuk kemuliaan.
Demikian pula setiap aktivitas (gerakan dan bacaan) shalat menjadi penghapus kesalahan atau kehinaan yang dibenci-Nya.
Selanjutnya, dengan shalat akan dipancarkan cahaya khusus sekaligus kekuatan iman di hati dan anggota tubuhnya, serta pahala yang sangat spesial di hari perjumpaan dengan Sang Maha Pencipta (Hari Kiamat).
Ketika Usai Dari Jamuan
الصدور من المأدبة
فيصدر المدعو من هذه المأدبة وقد أشبعه وأرواه وَخَلَعَ عليه بخلَع القبول وأغناه؛ لأن القلب كان قبل قد ناله من القحط والجدب والجوع والظمأ والعُري والسقم ما ناله، فأصدره من عنده وقد أغناه عن الطعام والشراب واللباس والتحف ما يغنيه
Seorang muslim yang memenuhi undangan pada jamuan ini, ketika usai dan keluar darinya dia telah mendapatkan kekenyangan, hilang rasa dahaganya, mendapat anugerah yang diterimanya dan dicukupkan kebutuhannya. Karena sebelumnya, hatinya telah berada dalam kekeringan., kegersangan, kelaparan, kedahagaan, tidak berdaya dan sakit, sehingga ketika dia keluar dari jamuan itu dia telah dipuaskan dengan makanan, minuman, pakaian, karunia yang mencukupinya dan memenuhi segala kebutuhannya.
Mengulangi Seruan
تجديد الدعوة
ولما كانت الجدوب متتابعة، وقحط النفوس متواليًا، جدد له الدعوة إلى هذه المأدبة وقتًا بعد وقت رحمة منه به، فلا يزال مستسقيًا مَنْ بيده غيث القلوب وسقيها مستمطرًا سحائب رحمته؛ لئلا ييبس ما أنبتته له تلك من كلأ الإيمان وعشبه وثماره، ولئلا تنقطع مادة النبات والقلب في استسقاء واستمطار، هكذا دائمًا يشكو إلى ربه جدبه وقحطه وضرورته إلى سقيا رحمته، وغيث بره فهذا دأب العبد أيام حياته
Ketika kegersangan hati datang terus-menerus dan kesakitan jiwa hadir berkesinambungan, maka diulangi kembali seruan kepada sang hamba untuk hadir pada jamuan antar waktu (5 waktu) sebagai rahmat dan kasih sayang dari-Nya. Allah akan tetap memberikan rahmat kepada pemilik hati yang dilanda kekeringan dan orang yang sakit imannya dengan menghujaninya dari awan-awan rahmat-Nya, sehingga tanaman benih-benih keimanan tidak mati, dan rerumputan serta buah-buahnya tidak layu.
Juga agar tidak terputus dan tumbang tumbuh-tumbuhan hati dalam pengairan dan penghujanan iman. Demikianlah, sang hamba selalu mengadukan kepada Tuhan-Nya akan kegersangan, rasa sakit dan kebutuhannya kepada aliran rahmat-Nya, agar selalu dihujani kebaikan-Nya. Inilah seharusnya yang dilakukan oleh seorang hamba dalam mengisi hari-hari dalam kehidupannya.