ArtMagz
  • About
  • Donasi
  • Academy
No Result
View All Result
ArtMagz
  • About
  • Donasi
  • Academy
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
Home Fikih
Syarat Yang Ke-Lima

Syarat Yang Ke-Lima

Syarat sah sholat yang kelima adalah mengetahui masuknya waktu sholat secara yakin atau dzon (sangkaan) yang berasal dari ijtihad. Barang siapa melaksanakan sholat tanpa mengetahui terlebih dahulu masuknya waktu sholat, sekiranya ia menerjang dan langsung saja sholat, maka sholatnya tersebut tidak sah, meskipun sholatnya dilakukan bertepatan pada waktunya.

Academy Sholat by Academy Sholat
July 16, 2024
in Fikih
0
Share on FacebookShare on Twitter

Syarat Sah Sholat Yang Kelima Adalah

5. Mengetahui Masuknya Waktu Sholat

Syarat sah sholat yang kelima adalah mengetahui masuknya waktu sholat secara yakin atau dzon (sangkaan) yang berasal dari ijtihad. Barang siapa melaksanakan sholat tanpa mengetahui terlebih dahulu masuknya waktu sholat, sekiranya ia menerjang dan langsung saja sholat, maka sholatnya tersebut tidak sah, meskipun sholatnya dilakukan bertepatan pada waktunya. Alasan ketidak-absahan sholat ini dikarenakan tidak terpenuhinya syarat, yaitu harus mengetahui masuknya waktu sholat terlebih dahulu.

  • Kesalahan Hasil Ijtihad dalam Mencari Tahu Masuknya Waktu Sholat

Berbeda dengan kasus apabila musholli melaksanakan sholat atas dasar mengetahui masuknya waktu sholat tersebut melalui ijtihad, kemudian kenyataannya adalah sholat tersebut dilakukan sebelum masuk waktunya, maka rincian hukumnya adalah;

  • apabila musholli memiliki sholat faitah (hutang sholat) yang sejenis dengan sholat yang kenyataannya dilakukan sebelum waktunya tersebut maka sholat faitah itu terlunasi.
  • apabila ia tidak memiliki sholat faitah, maka sholat yang kenyataannya dilakukan sebelum waktunya itu menjadi sholat sunah mutlak.

Apabila musholli setiap harinya melaksanakan sholat Subuh dengan berpedoman pada ijtihad selama beberapa waktu dalam mengetahui masuknya waktu sholat, kemudian kenyataannya adalah bahwa sholat Subuh yang ia laksanakan setiap hari itu dilakukan sebelum masuk waktunya, maka ia hanya diwajibkan mengqodho sholat Subuh pada hari terakhir ia melaksanakannya, karena sholat Subuh yang ia lakukan di hari tertentu menjadi ganti dari sholat Subuh di hari sebelumnya. Adapun sholat Subuh yang dilakukan dihari pertama berubah menjadi sholat sunah mutlak. Sementara itu, sholat adak dihukumi sah meskipun dengan niatan qodho, atau sebaliknya, dengan catatan jika musholli benar-benar tidak tahu keadaan sebenarnya.

Yuk baca juga artikel Hukum Alat Timer Waktu Iqomah Sholat Apakah Boleh Dibatasi?

Contoh:

Setiap hari, Zaid melaksanakan sholat Subuh dengan berpedoman pada ijtihad dalam mengetahui masuknya waktu sholat. Ia melakukan kebiasaan ini selama, misalnya 30 hari. Kemudian pada hari ke-30 setelah melaksanakan sholat Subuh, ia tahu, ternyata sholat Subuh yang ia lakukan selama itu terjadi sebelum masuk waktunya sholat. Maka;

Hari 1: Sholat Subuh menjadi sholat sunah mutlak. Secara otomatis, Zaid memiliki hutang 1 sholat Subuh.

Hari 2: Sholat Subuh yang diniati adak menjadi pengganti dari sholat Subuh di hari 1.

Hari 3: Sholat Subuh yang diniati adak menjadi pengganti dari sholat Subuh di hari 2. Dan seterusnya.

Hari 30: Sholat Subuh belum tergantikan. Oleh karena itu, Zaid wajib mengqodho sholat Subuh di hari ke-30 yang menjadi hari terakhir.

Apabila musholli menyangka kalau waktu sholat telah habis karena adanya mendung atau lainnya,

kemudian ia sholat dengan niatan qodho, setelah selesai sholat, ternyata diketahui kalau waktu sholat belum habis, ATAU apabila musholli menyangka kalau waktu sholat belum habis, kemudian ia sholat dengan niatan adak, setelah selesai sholat, ternyata diketahui kalau waktu sholat telah habis, maka sholat dalam dua kasus ini hukumnya sah dengan catatan musholli tidak tahu dan tidak sengaja, karena menurut bahasa, arti adak digunakan untuk arti qodho, dan sebaliknya.

Tetapi apabila ia tahu dan sengaja, maka sholatnya tidak sah karena ia tidak serius dalam melaksanakan sholat. Apabila di awal sholat, ia menyengaja memaksudkan arti adak dan qodhok dengan artian menurut bahasa maka tidak apa-apa karena arti dua kata tersebut menurut bahasa adalah sama, yaitu berarti melaksanakan.

Yuk subscribe Akun Youtube Belajar Sholat

Tags: bacaan surahcara sholatpembatal wudhurukukrukun sholatsholatsholat sunnahsyarat sahsyarat sholattakbirtasyahud awal
Academy Sholat

Academy Sholat

Related Posts

Sunah Hai-at Keenam
Fikih

Sunah Hai-at Keenam

by Academy Sholat
November 11, 2024
Sunah Hai-at sholat 4
Fikih

Sunah Hai-at sholat 4

by Academy Sholat
November 10, 2024
Sunah Hai-at Ketiga
Fikih

Sunah Hai-at Ketiga

by Academy Sholat
November 9, 2024
Next Post
Masuknya Waktu Sholat

Masuknya Waktu Sholat

Recommended

bacaan doa iftitah dan artinya perkata dan latinnya

Bacaan Doa Iftitah dan Artinya Dilengkapi Latin

March 27, 2022
Bacaan Imam Untuk Meluruskan Shaf

Bacaan Imam Untuk Meluruskan Shaf

October 22, 2023
cara mengangkat tangan saat takbiratul ihram takbir sholat

Cara Mengangkat Tangan Saat Takbiratul Ihram dan Takbir Intiqal (Takbir Perpindahan)

July 6, 2022
bacaan takbiratul ihram

Bacaan Takbiratul Ihram yang Benar dan Kesalahan-Kesalahan Saat Takbiratul Ihram

June 14, 2022
memakai tumpuan bantal saat shalat

Hukum Shalat Kepala Bertumpu Bantal Saat Sujud

May 10, 2025
Makruh Mengikat dan Menahan Rambut atau Pakaian Saat Shalat

Makruh Mengikat dan Menahan Rambut atau Pakaian Saat Shalat

May 4, 2025
membunyikan jari jemari saat shalat

Hukum Menjentikkan dan Membunyikan Jari-jemari Saat Shalat

April 26, 2025
Sujud Seperti Anjing Menempelkan Lengan Ke Lantai

Larangan Sujud Seperti Anjing, Menempelkan Lengan Ke Tanah

April 24, 2025
Belajar Cara Sholat Lengkap

© 2024 Academy Belajar Sholat Indonesia

Navigate Site

  • About
  • Donasi
  • Academy

Follow Us

No Result
View All Result
  • About
  • Donasi
  • Academy

© 2024 Academy Belajar Sholat Indonesia