Tingkatan-Tingkatan Menghadap Kiblat
Ketahuilah sesungguhnya tingkatan-tingkatan (menghadap) Kiblat ada 4 (empat), yaitu:
1) Mengetahui arah Kiblat dengan melihat secara nyata.
2) Mengetahui arah Kiblat dengan adanya berita dari ahli yang terpercaya kalau,
misalnya, arahnya itu di arah ini misalnya. Termasuk tingkatan menghadap Kiblat ini adalah arah Kiblat yang diketahui dengan alat bantu kompas (baitul ibroh).
3) Mengetahui arah Kiblat dengan cara ijtihad.
Imam Nawawi mengatakan dalam kitab Idhoh bahwa tidak sah mengetahui arah Kiblat dengan cara ijtihad kecuali berdasarkan bukti- buktinya yang sangat banyak. Bukti yang paling kuat adalah dengan hitungan sudut dan yang paling lemah adalah dengan arah angin.
Yuk baca juga Rukun Sholat yang Wajib Diketahui, Biar Tidak Batal Sholatnya
4) Mengetahui arah Kiblat dengan cara taqlid (mengikuti) pendapat dari mujtahid (orang yang berijtihad dalam mengetahui arah Kiblat, seperti dalam tingkatan nomer 3) yang dapat diterima pendapatnya.
Muqollid (orang yang bertaqlid) haruslah berpedoman pada berita mujtahid, dengan catatan apabila muqollid tahu kalau mujtahid memberitahu arah Kiblat kepadanya berdasarkan pada pengetahuan tertentu, seperti misalnya; muqollid bertanya kepada mujtahid, “Darimana kamu tahu kalau arah Kiblat itu di arah yang ini?” kemudian mujtahid menjawab, “Aku telah menelitinya dari hitungan sudut,” atau, “Aku telah melihat sendiri Kiblat di arah ini.” Adapun apabila mujtahid menjawab, “Aku mengetahui arah Kiblat yang berada di arah ini berdasarkan ijtihadku,” maka muqollid tidak boleh mengikuti pendapatnya tersebut, melainkan wajib atas muqollid melakukan ijtihad sendiri.
Begitu juga wajib ijtihad sendiri apabila ada orang berkata kepadanya, “Kiblat itu berada di arah ini,” tetapi orang tersebut tidak diketahui apakah ia seorang yang tahu (berdasarkan pengetahuan tertentu) atau seorang mujtahid.
Yuk subscribe Akun Youtube Belajar Sholat