Urutan Wudhu yang Benar
Artikel ini ringkasan urutan wudhu dari mulai yang sunnah sampai yang fardhu:
- Niat.
- Membaca basmallah.
- Membasuh kedua telapak tangan.
- Berkumur.
- Istinsyaq dan istintsar (menghirup dan mengeluarkan air ke hidung).
- Membasuh wajah.
- Membasuh tangan hingga siku.
- Mengusap sebagian kepala.
- Mengusap kedua telinga.
- Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
- Tertib.
- Membaca doa setelah wudhu.
- Disunnahkan sholat setelah wudhu.
Penjelasan Fikih Urutan Cara Wudhu
1. Niat
Dalilnya adalah hadis Umar Bin Khotob radhillahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
إنَّما الأعمالُ بالنِّيَّة، وإنَّما لكلِّ امرئٍ ما نوى
“Sesungguhnya Amal itu tergantung niat, dan setiap orang itu hanyalah akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari 1, Muslim 1907)
2. Membaca basmalah.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu dengan isnad yang jayyid, ia berkata:
طلب بعض أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم وَضوءاً فلم يجدوا ماءَ، فقال صلى الله عليه وسلم: (هَلْ معً أحَد مِنكمْ مَاء). فَأتيَ بماء، فوضع يده في الإناء الذي فيه الماء، ثم قال: (تَوَضؤُا بِسمِ اللهِ) أي قائلين ذلك، فرأيت الماء يفور من بين أصابعه، حنى توضأ نحو سبعين رجل
“Sebagian shahabat Nabi ﷺ mencari air untuk wudhu, tetapi mereka tidak mendapatkannya. Nabi ﷺ lalu bertanya, ‘Apakah di antara kalian ada yang memiliki air?’ Kemudian dibawakanlah air, lalu beliau mencelupkan tangannya ke tempat air tersebut. Kemudian beliau bersabda, ‘Berwudhulah dengan menyebut nama Allah’, artinya berwudhulah seraya mengucapkannya.Saya (Anas) pun melihat air mengalir di antara jari-jari beliau hingga ada sekitar 70 orang yang berwudhu dengan air itu.” (HR. An-Nasai 1/61)
3. Membasuh kedua telapak tangan.
Dari Humrah pelayannya Utsaman Bin Affan berkata,
أنَّه , دعا بوَضوءٍ فتَوضَّأ، فغَسَل كفَّيه ثلاثَ مرَّات، ثم مضمَضَ واستنثَرَ…، ثمَّ قال: رأيتُ رسولَ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم توضَّأَ نحو وُضوئي هذا
“Sesungguhnya Utsman Bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu meminta air untuk berwudhu, kemudian membasuh telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur dan istintsar (mengeluarkan air dari hidung)… kemudian Utsman berkata, ‘Aaku melihat Rasulullah ﷺ berwudhu seperti wudhuku ini’.” (HR. Bukhari 164, Muslim 226)
Disunnahkan menyela-nyela jari.
4. Berkumur.
Bisa dilihat dalilnya pada poin ketiga
5. Istinsyaq dan istintsar (menghirup dan mengeluarkan air ke hidung).
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمَنْخِرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ ثُمَّ لِيَنْتَثِرْ
“Jika salah satu di antara kalian berwudhu maka masukkan air ke dalam hidungnya kemudian keluarkan” (HR. Muslim 1/212)
6. Membasuh wajah.
Dalilnya adalah Firman Allah ﷻ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. (QS. Al-Maidah 6)
Disunnahkan mengusap jenggot.
7. Membasuh tangan hingga siku.
Dalilnya silahkan lihat pada poin 6.
8. Mengusap sebagian kepala.
Dalilnya silahkan lihat pada poin 6.
9. Mengusap kedua telinga.
Dari Al Miqdam Bin Ma’di Karib,
أتِي رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ بوَضوءٍ فتوضأ فغسلَ كفيه ثلاثًا ثم تمضمض واستنشق ثلاثًا وغسل وجهًه ثلاثًا ثم غسل ذراعيْه ثلاثًا ثلاثًا ثم مسح برأسِه وأذنيه ظاهرِهما وباطنِهما
Rasulullah ﷺ diberi air wudhu, lalu beliau berwudhu, beliau membasuh kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur dan beristinsyaq tiga kali, membasuh wajah tiga kali, membasuh kedua lengannya tiga kali-tiga kali, kemudian beliau mengusap kepala dan kedua telinganya, bagi luar dan dalamnya.” (HR. Abu Dawud 121, Ibnu Majah 442, Ahmad 17227)
10. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
Dalilnya surat Al-Maidah 6
Disunnahkan menyela-nyela jari kaki.
11. Tertib.
Tertib merupakan rukun sholat, dan batal mengerjakan wudhu jika tidak sesuai urutannya.
12. Membaca doa setelah wudhu.
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
“Barangsiapa berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya kemudian ia membaca doa (yang artinya) ‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang menyucikan diri.’ Maka dibukalah delapan pintu untuknya delapan pintu surga yang dapat ia masuki dari mana saja ia mau.” (HR. Tirmidzi; hadits shahih)
13. Disunnahkan sholat setelah wudhu.
Silahkan baca artikel kami sebelumnya: Sholat Sunnah Setelah Wudhu
Demikianlah ringkasan urutan wudhu baikh sunnah dan rukunnya. Wallahu a’lam