Bangun dari Sujud
الاعتدال من السجود
ثم شرع له أن يرفع رأسه ويعتدل جالسًا، ولما كان هذا الاعتدال محفوفًا بسجودين: سجود قبله وسجود بعده، فينتقل من السجود إليه ثم منه إلى السجود كان له شأن.
فكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يطيله بقدر السجود يتضرع فيه إلى ربه، ويستغفره ويسأله رحمته وهدايته ورزقه وعافيته وله ذوق خاص وحال للقلب غير ذوق السجود وحاله
Selanjutnya dalam shalat disyariatkan untuk mengangkat kepala dan berhenti dalam posisi duduk. Berhenti duduk ini ada di antara dua sujud; sujud sebelum dan sujud setelahnya, maka ini perpindahan dari sujud pertama ke sujud kedua yaitu dengan berhenti duduk sejenak. Rasulullah shallallahu Alaihi Wa Sallam memperpanjang duduk di antara dua sujud ini seperti lamanya sujud.
Pada posisi ini beliau mendekatkan diri, merendah kepada Tuhan-Nya, beristighfar dan memohon rahmat, hidayah, rezeki dan kesehatan-Nya”:
Allahummaghfirli warhamni wa afini wahdini warzuqni. (Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, sehatkanlah aku, berilah aku petunjuk-Mu dan limpahkanlah rezeki-Mu padaku)
Dalam posisi ini, shalat memiliki kenikmatan tersendiri, demikian juga yang dirasakan oleh hati, yang mana kenikmatan itu berbeda dengan kenikmatan sujud dan keadaannya. Baca juga artikel tentang : Berdiri Setelah Tasyahud Awal Bangkit Menuju Rakaat Ketiga
Duduk Di antara Dua Sujud dan Kenikmatannya
الجلوس بين السجدتين وذوقه
فالعبد في هذا القعود قد تمثل جاثيًا بين يدي ربه، ملقيًا نفسه بين يديه، معتذرًا إليه مما جناه، راغبًا إليه أن يغفر له ويرحمه، مستعديًا على نفسه الأمارة بالسوء
Seorang hamba dalam posisi duduk di antara sujud berada posisi bertekuk lutut, merendah di hadapan Tuhannya, menyerahkan jiwanya, memohon ampun kepada-Nya atas segala kesalahan, dan berharap kepada-Nya agar diberi ampunan, merahmati dan memohon perlindungan kepada-Nya dari jiwanya yang mengajak kepada kejahatan.
وكان النبي صلى الله عليه وسلم يكرر الاستغفار في هذه القعدة، ويكثر رغبته إلى الله فيها.
فمثل نفسك بمنزلة غريم عليه حق الله وأنت كفيل به، والغريم مماطل مخادع وأنت مطلوب بالكفارة والغريم مطلوب بالحق.
فأنت تستعدي عليه، حتى تستخرج ما عليه من الحق؛ لتتخلص من المطالبة.
Nabi shallallahu Alaihi Wa Sallam terus mengulangi beristighfar :
“Rabbighfirli Rabbighfirli” (Ya Tuhanku, ampunilah aku, ya Tuhanku, ampunilah aku) dalam duduk di antara dua sujud ini dan memperbanyak berharap kepada Allah.
Oleh karenanya, ekspresikan diri Anda sebagai orang yang berhutang pada hak-hak Allah, sementara Anda adalah orang yang bertanggungjawab atasnya. Orang yang berhutang adalah dalam posisi rendah, maka Anda dituntut untuk menanggungnya, seperti orang-orang yang hutang dituntut membayar hak.
Karnanya, Anda harus bersiap-siap agar dapat memberikan apa yang menjadi hak orang lain, agar Anda terbebas dari tuntutan yang diminta.
والقلب شريك النفس في الخير والشر والثواب والعقاب والحمد والذم، والنفس من شأنها الإباق والخروج من رق العبودية، وتضييع حقوق الله التي قبلها، والقلب شريكها إن قوي سلطانها وأسيرها وهي شريكته وأسيرته إن قوي سلطانه
Hati adalah teman jiwa dalam kebaikan dan keburukan, pahala dan siksaan, pujian dan celaan. Jiwa sifatnya adalah lalai dan cenderung pada kejahatan dan keluar dari nuansa ibadah, serta menghilangkan hak-hak Allah yang menjadi tanggung-jawabnya. Hati adalah temannya (jiwa), jika kuat penguasaan jiwa, ia mampu mengekang hati, demikian halnya jika hati kuat Kekuasaannya, maka jiwa menjadi tawanannya. Subscribe Akun Youtube Belajar Sholat