Kumpulan Kebaikan
جماع الخير
فشرع للعبد إذا رفع رأسه من السجود، أن يجثو بين يدي الله مستعديًا على نفسه، معتذرًا إلى ربه مما كان منها، راغبًا إليه أن يرحمه ويغفر له ويهديه ويرزقه ويعافيه وهذه الخمس هي جماع خير الدنيا والآخرة.
فإن العبد محتاج بل مضطر إلى تحصيل مصالحه في الدنيا وفي الآخرة، ودفع المضار عنه في الدنيا والآخرة، وقد تضمنها هذا الدعاء، فإن الرزق يجلب له مصالح دنياه، والعافية تدفع مضارها، والهداية تجلب له مصالح أخراه، والمغفرة تدفع عنه مضارها، والرحمة تجمع ذلك كله
Disyariatkan kepada hamba jika dia mengangkat kepalanya dari sujud atau bangun dari sujud agar berlindung kepada Allah, berlindung atas dirinya, memohon ampun kepada Tuhannya atas apa yang telah dia lakukan, berharap Dia memberi rahmat, mengampuni, memberi hidayah, mengaruniakan rezeki, dan memberi kesehatan. Lima hal ini adalah kumpulan kebaikan dunia dan akhirat.
Seorang hamba memerlukan, bahkan sangat membutuhkan untuk mendapatkan kemaslahatan di dunia dan akhirat, dan menolak kemudaratan di dunia dan akhirat. Semua ini telah terhimpun dalam doa ini (bangun dari sujud).
Karena rezeki memberikan kepada hamba kemaslahatan dunianya, kesehatan menolak kemudaratan pada dunia dan hidayah memberikan kebaikan di akhirat, dan ampunan menolaknya dari kesengsaraan di akhirat. Sedangkan rahmat mengumpulkan semua ini. Baca Juga artikel tentang : Tata Cara Sholat Dhuha Waktu, Niat dan Keutamaannya
Sujud Kedua
السجدة الثانية
وشرع له أن يعود ساجدًا كما كان ولا يكتفي منه بسجدة واحدة في الركعة كما اكتفى منه بركوع واحد لفضل السجود وشرفه وموقعه من الله حتى أنه أقرب ما يكون إلى عبده وهو ساجد، وهو أدخل في العبودية، وأعرق فيها من غيره؛ ولهذا جعل خاتمة الركعة وما قبله كالمقدمة بين يديه، فمحله من الصلاة محل طواف الزيارة، وما قبله من التعريف وتوابعه مقدمات بين يديه وكما أنه أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد فكذلك أقرب ما يكون منه في المناسك وهو طائف.
ولهذا قال بعض الصحابة لمن كلمه في طوافه بأمر من الدنيا: “أتقول هذا ونحن نتراءى لله في طوافنا”
ولهذا والله أعلم جعل الركوع قبل السجود تدريجًا وانتقالا من الشيء إلى ما هو أعلى منه
Dalam shalat disyariatkan untuk kembali bersujud sebagaimana sebelumnya, seperti sujud pertama. Karena orang yang shalat tidak cukup sujud satu kali dalam satu rakaat sebagaimana cukup rukuk sekali.
Hal ini karena keutamaan sujud, kemuliaannya dan kedudukannya di sisi Allah, Sampai keadaan seorang hamba yang paling dekat kepada Allah adalah ketika dia sujud, ia lebih dalam dan lebih khusyuk dari selainnya.
Oleh karenanya, ia dijadikan penutup rakaat, sementara gerakan yang lain sebelumnya (selain sujud) sebagai pendahuluan berada di sisi-Nya. Kedudukan sujud dalam shalat sebagaimana kedudukan thawaf dalam umrah atau haji, sementara rangkaian manasik umrah atau haji yang lain sebagai pengenalan dan pendahuluan berada di sisi-Nya dalam ibadah.
Karenanya, sebagaimana sujud itu posisi paling dekat bagi seorang hamba kepada Tuhan-Nya, demikian pula posisi yang paling dekat ketika melaksanakan manasik haji adalah thawaf.
Beberapa sahabat yang diajak bicara tentang dunia ketika thawaf, mereka berkata, “Apakah engkau berkata tentang ini sedangkan kita lengah dekat dengan Allah dalam thawaf kita.”?
Oleh karenanya, Allah menjadikan rukuk sebelum sujud sebagai tahapan dan proses berpindah dari sesuatu menuju yang lebih tinggi darinya (sujud dari rukuk). Subscribe Akun Youtube Belajar Sholat