Waktu-waktu diam (saktah) di dalam Sholat
Fasal ini menjelaskan tentang saktah (diam) dalam sholat. Saktah termasuk salah satu sunah hai-ah.
Saktah yang disunahkan dalam sholat ada 6 (enam). Semua saktah dalam sholat sangatlah sebentar seukuran membaca ‘subhanallah’ Dikecualikan yaitu saktah antara membaca ﺁﻣﲔ dan Surat, maka bagi imam sholat jahriah, lama saktah yang ia lakukan adalah seukuran makmum membaca Fatihah secara sedang dan biasa, bukan seukuran membaca ‘subhanallah’
Pada saat itu, artinya pada saat makmum membaca Fatihah, imam disunahkan membaca Fatihah atau berdoa dengan pelan, tetapi yang lebih utama baginya adalah membaca Fatihah secara pelan.
Dengan demikian, arti diam bagi imam pada saat makmum membaca Fatihah adalah tidak mengeraskan. Jika arti diam tidak demikian maka sudah barang tentu tidak dianjurkan diam dengan arti sebenarnya dalam sholat. Ibnu Hajar mengatakan, “Diamnya imam pada saat itu adalah ketika ia tidak tahu kalau makmum telah membaca Fatihah.” yuk baca juga artikel Bacaan Surah Sholat Ashar
1. Saktah antara Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah
Maksudnya, musholli disunahkan bersaktah (diam) di antara takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
Doa iftitah sangatlah banyak, di antaranya adalah;
Aku menghadapkan diriku kepadaDzat yang telah menciptakan langit-langit dan bumi. Aku menghadap kepada-Nya sebagai hamba yang lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah termasuk golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya milikAllah Yang Merajai seluruh alam semesta. Tidakada sekutu baginya. Dengan itulah aku diperintahkan dan aku termasuk dari kaum muslimin.
Termasuk doa iftitah adalah;
Segalapujian hanya milikAllah dengan pujian yang banyak, baik, dan diberkahi.
Termasuk doa iftitah adalah;
Maha Suci Allah. Segalapujian hanya milikAllah. Tidakada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar.
Termasuk doa iftitah adalah;
Allah Maha Besar. Segalapujian hanya milikAllah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktupagi dan sore.
Termasuk doa iftitah adalah;
Ya Allah. Jauhkanlah jarak antaraku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan jarak antara timur dan barat. Ya Allah. Bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahan sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah. Basuhlah aku dengan air, es, dan embun.
Dengan doa iftitah manapun, musholli telah menghasilkan asal kesunahan, Disunahkan menggabung doa-doa iftitah di atas bagi musholli yang sholat sendirian atau munfarid atau bagi imam yang para makmumnya terbatas jumlahnya dan yang ridho diperlama sholatnya, berbeda dengan pendapat Adzrui. Munfarid atau imam tersebut menambahi bacaan doa iftitah dengan bacaan berikut:
Ya Allah. Engkau adalah Raja. Tidak ada tuhan selain Engkau. Ya Tuhan-ku. Aku adalah hamba-Mu. Aku telah menganiaya diriku sendiri. Aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosa karena sesungguhnya tidakada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Tunjukkanlah aku pada akhlak-akhlak yang paling baikkarena sesungguhnya tidakada yang bisa menunjukkan ke akhlak-akhlak yang paling baikkecuali Engkau. Jauhkanlah aku dari akhlak-akhlak yang buruk karena sesungguhnya tidakada yang bisa menjauhkan darinya kecuali Engkau. Aku sambut panggilan-Mu dengan setia siap menerima perintah-Mu. Seluruh kebaikan ada di kuasa-Mu dan seluruh keburukan bukanlah disandarkan kepada-Mu. Maha Mulia Engkau. Ya Tuhan-ku. MahaLuhur Engkau. Hanya milik-Mu segalapujian sesuai dengan apa yang telah Engkau kehendaki. Aku meminta ampunan dari-Mu. Dan aku bertaubat kepada-Mu.
Perkataan “seluruh keburukan bukanlah disandarkan kepada-Mu” berarti bahwa tidak ada keburukan yang dapat digunakan untuk mendekat kepada-Mu. Menurut qil, perkataan tersebut berarti bahwa keburukan tidak semata-mata disandarkan kepada-Mu dan hanya ucapan yang baik dan amal yang sholih yang akan naik ke hadapan-Mu. Menurut qil, perkataan tersebut berarti bahwa tidak ada keburukan yang dinisbatkan kepada-Mu karena sesungguhnya Engkau telah menciptakan keburukan karena ada hikmah besar dibaliknya, tetapi keburukan tersebut hanyalah dinisbatkan kepada para makhluk-Mu. Demikian ini dikutip oleh Suwaifi dariMughni al-Khotib.
Yuk subscribe Akun Youtube Belajar Sholat