Waktu-waktu Sholat Maktubah
في أوقات الصلوات المكتوبة (أوقات الصلاة خمس أول وقت الظهر زوال الشمس)
Fasal ini menjelaskan waktu-waktu sholat maktubah. Waktu sholat maktubah ada 5, yaitu;
أي عقب وقت زوالها فيما يظهر لنا لا في الواقع فوقت الزوال خارج عن وقت الظهر وآخره مصير ظل الشيء مثله غير ظل الاستواء أي غير الظل الموجود عنده روى الدارقطني عن أبي محذورة حديث أول الوقت رضوان الله وأوسطه رحمة الله وآخره
-
Waktu Sholat Dzuhur
Awal waktu sholat Dzuhur adalah setelah zawal (tergelincirnya matahari) menurut apa yang nampak bagi kita, bukan menurut kenyataannya. Dengan demikian, waktu zawal tidak termasuk waktu Dzuhur.
Akhir waktu Dzuhur adalah ketika bayangan suatu benda itu sama dengan benda itu sendiri hanya saja bukan bayangan sama yang nampak menurut pribadi.
Diriwayatkan dari Darukutni dari Abu Mahdzuroh bahwa awal waktu Dzuhur adalah Keridhoan Allah. Tengahnya adalah Rahmat Allah. Dan akhirnya adalah Ampunan Allah.
Yuk baca juga artikel tentang Bacaan Surah Sholat Dzuhur
ولها ستة أوقات الأول وقت فضيلة إن فعل الصلاة فيه يثاب عليه ثواباً أكمل من ثواب فعلها فيما بعده وهو من أول الوقت إلى أن يصير ظل الشيء مثل ربعه تقريباً بأن يشتغل أوله بأسباب الصلاة كأذان وستر عورة ولا يضر شغل خفيف كأكل لقم بأن يشبع الشبع الشرعي وهو امتلاء ثلث الأمعاء أي المصارين وكلها ثمانية عشر شبراً فيجعل ستة منها للطعام وستة للشراب وستة للنفس دون الشبع العرفي وهو بحيث لا يشتهي الطعام
Sholat Dzuhur memiliki 6 (enam) waktu.
Pertama; waktu fadhilah, yakni apabila seseorang melaksanakan sholat Dzuhur di waktu ini maka ia akan diberi pahala lebih banyak daripada pahala yang diberikan kepadanya apabila ia melaksanakan sholat setelah waktu ini.
Waktu fadhilah adalah dari awal waktu Dzuhur sampai bayangan suatu benda mencapai ¼ panjang benda tersebut.
Gambaran waktu fadhilah adalah bahwa di awal waktu Dzuhur, musholli memulai persiapan-persiapan sholat, seperti adzan, menutup aurat. Tidak apa-apa melakukan kegiatan lain yang bukan merupakan kegiatan persiapan sholat, tetapi hanya sebentar, seperti makan beberapa suapan yang dapat memberikan rasa kenyang yang sesuai dengan aturan syariat, yaitu 1/3 dari volume usus.
Panjang usus adalah 18 jengkal. Oleh karena itu masing- masing 6 jengkal diisi makanan, 6 jengkal lain diisi air, dan 6 jengkal lainnya diisi makanan pemenuh keinginan, bukan kenyang yang menurut urf, yaitu kenyang karena makan makanan tetapi sebenarnya tidak ingin memakannya.
Bersambung…
Yuk subscribe Akun Youtube Belajar Sholat