ArtMagz
  • About
  • Donasi
  • Academy
No Result
View All Result
ArtMagz
  • About
  • Donasi
  • Academy
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
Home Fikih
Shalat Jenazah dan Hukumnya

Shalat Jenazah dan Hukumnya

Academy Sholat by Academy Sholat
November 5, 2024
in Fikih
0
Share on FacebookShare on Twitter

Shalat Jenazah Dan Hukum Seputar Takziyah dalam pendapat mazhab al imam asy syafii

Shalat Janazah |

‌‌‌‌صَلَاةُ الجَنَازَةِ

‌‌‌‌مَا يَجِبُ لِلْمَيِّتِ: غَسْلُ الْمَيِّتِ الْمُسْلِمِ وَتَكْفِيْنُهُ وَحَمْلُهُ  وَالصَّلَاةُ عَلَيْهِ وَدَفْنُهُ فَرْضُ كِفَايَةٍ

perkara yang wajib bagi mayat : memandikan mayat seorang yang islam, memberinya kain kafan, membawanya ke kubur, menshalatinya , dan menguburnya, itu semua hukumnya fardlu kifayah .

‌‌‌‌كَيْفِيَّةُ الْغُسْلِ: يُغْسَلُ الْمَيِّتُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: الْاُوْلَى بِسِدْرٍ أَوْ صَابُوْنٍ وَالثَّانِيَةُ بِمَاءٍ قَرَاحٍ وَالثَّالِثَةُ فِيْهَا قَلِيْلٌ كَافُوْرٍوَالْأَفْضَلُ أَنْ يُكَفَّنَ الرَّجُلُ فِي ثَلَاثِ لَفَائِفَ لَيْسَ فِيْهَا قَمِيْصٌ وَلاَ عِمَامَةٌ وَالْمَرْأَةُ تُكَفَّنُ بِإِزَارٍ وَخِمَارٍ وَقَمِيْصٍ وَلَفَتَيْنِ

cara memandikan :

mayat itu dimandikan tiga kali, yang pertama dengan daun bidara atau sabun, yang kedua dengan air murni yakni tanpa campuran suatu apapun, dan yang ketiga dengan sedikit campuran kapur barus

‌‌‌‌كَيْفِيَّةُ الصَّلَاةِ عَلَى الْمَيِّتِ : (1) نِيَّةُ الصَّلَاةِ عَلَى الْمَيِّتِ (2) التَّكْبِيْرُ عَلَيْهِ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ (3) قِرَاءَةُ الْفَتِحَةِ بَعْدَ التَّكْبِيْرَةِ الْأُوْلَى (4) الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ بَعْدَ التَّكْبِيْرَةِ الثَّانِيَةِ (5) الدُّعَاءُ لِلْمَيِّتِ بَعْدَ الثَّالِثَةِ (6)السَّلَامُ بَعْدَ الرَّابِعَةِ

cara menshalati mayat :

(1) niat menshalati mayat (2) takbir empat kali pada mayat (3) membaca al  fatihah setelah takbir yang pertama (4) membaca sholawat kepada nabi setelah takbir yang ke dua (5) membaca doa untuk mayat setelah takbir ke tiga  ( 6) salam setelah takbir ke empat .

‌‌‌‌الشَّهِيْدُ وَالسِّقْطُ : لَا يُغْسَلُ الشَّهِيْدُ فِيْ حَرْبٍ مَعَ الْكُفَّارِ وَلَا يُصَلَّى عَلَيْهِ وَالسِّقْطُ يُغْسَلُ اَنْ نُفِخَ فِيْهِ الرُّوْحُ وُيُصَلَّى عَلَيْهِ اِنْ صَرَخَ

orang yang mati syahid dan lahir keguguran : orang yang mati syahid didalam peperangan memerangi orang kafir itu tidak boleh dimandikan dan tidak boleh dishalati . adapun anak yang mati keguguran itu dimandikan tanpa dishalati  mayatnya  jika rohnya  sudah ditiupkan dalam tubuhnya atau sudah bergerak gerak waktu lahir, dan selain memandikan juga  menshalati apabila anak itu menjerit yakni terdengar suara sewaktu dilahirkan sekalipun hanya perlahan lahan

‌‌‌‌تَشْيِيْعُ الْمَيِّتِ : سُنَّةٌ وَيُسْتَحَبُّ لِلْمُشَيِّعِ أَنْ يَتَقَدَّمَ اَمَامَ الْجَنَازَةِ وَيُكْرَهُ رَفْعُ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ وَقِرَاءَةِ اْلقُرْاَنِ وَمَنْ اَرَادَ اَنْ يَذْكُرَ اللهَ فَيَذْكُرْهُ فِي سِرِّهِ لقوله صلى لله عليه وسلم لَا تَتْبَعُوْا الْجَنَازَةَ بِصَوْتٍ وَلَا نَارٍ

mengantarkan mayat :

mengantarkan mayat itu hukumnya sunah dan disunahkan bagi orang yang mengantarkan mayat supaya berjalan lebih dulu didepan mayat . dan dimakruhkan mengeraskan suara dengan bacaan  dzikir dan bacaan al quran, hendaknya melakukan dzikir tadi dengan sembunyi sembunyi saja, karena sabda nabi SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM : janganlah kamu mengikuti jenazah dengan bersuara dan jangan pula dengan membawa api .

‌‌‌‌دَفْنُ الْمَيِّتِ: يَجِبُ دَفْنُ الْمَيِّتِ مُسْتَقْبِلَا الْقِبْلَةَ وَيُسَنُّ فِيْ لَحْدٍ وَيُسَطَّحُ الْقَبْرُ بَعْدَ أَنْ يُعَمَّقَ وَلاَ يُبْنَى عَلَيْهِ وَلَا يُجَصَّصُ وَيَحْرُمُ نَقْلُ الْمَيِّتِ قَبْلَ دَفْنِهِ إِلَى مَحَلٍّ أَخَرَ لِيُدْفَنَ فِيْهِ وَلَوْ أُمِنَ تَغَيُّرُهُ إِلَّا إِنْ جَرَتِ الْعَادَةُ بِدَفْنِ الْمَوْتَى فِيْ غَيْرِ بَلْدَتِهِمْ أَوْ كَانَ مَوْتُهُ قَرِيْبًا مِنْ مَكَّةَ أَوِ الْمَدِيْنَةِ

mengkuburkan mayat :

wajib mengkuburkan mayat dengan menghadapkan qiblat dan disunahkan meletakkan pada liang lahad, disunahkan pula supaya kuburannya itu diratakan sesudah di perdalamkan penggaliannya, kuburan itu jangan diberi bangunan apa apa di atasnya, dan jangan pula diperkuat dengan dinding . dan diharamkan memindah mayat itu sebelum dikuburkan untuk dibawa ke tempat yang lain agar dapat dikuburkan ditempat yang lain tersebut, sekalipun dianggap aman perubahannya kecuali apabila menurut adat istiadat dikalangan penduduk daerah bahwa mengkuburkan orang orang mati dilakukan di negeri selain negeri mereka sendiri atau kematian mayat itu dekat tempatnya dengan kota mekkah atau madinah maka boleh dipindahkan kekedua kota tersebut .

Yuk baca juga artikel tentang : Ringkasan Tata Cara Shalat Jenazah Untuk Laki-Laki dan Wanita

‌‌‌‌الْبُكَاءُ عَلَى الْمَيِّتِ : يَجُوْزُ الْبُكَاءُ عَلَى الْمَيِّتِ مِنْ غَيْرِ نُوْحٍ وَلَا شَقِّ ثَوْبٍ وَلَا ضَرْبِ خَدٍّ

menangisi mayat  :

boleh saja menangisi mayat itu, asalkan tanpa menyatakan ratapan, tanpa merobek robek pakaian, dan tanpa memukul-mukul pipi sendiri .

‌‌‌‌التَّعْزِيَةُ: تَعْزِيَةُ صَاحِبَ الْمُصِيْبَةِ سُنَّةٌ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ إِلَى ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ وَيُسْتَحَبُّ أَنْ تَعُمُّ التَّعْزِيَةُ جَمِيْعَ أَقَارِبِ الْمَيِّتِ

takziyah : melakukan takziyah atau menyatakan berduka cita kepada orang yang terkena musibah itu hukumnya sunah, yaitu sejak dikuburnya mayat sampai tiga hari sesudahnya, juga disunahkan agar supaya melakukan takziyah itu diratakan kepada seluruh kerabat mayat

‌‌‌‌الذَّبْحُ وَالطَّعَامُ: يُسْتَحَبُّ لِجِيْرَانِ أَهْلِ الْمَيِّتِ وَاَصْدِقَائِهِمْ اَنْ يَصْنَعُوْا لَهُمْ طَعَامًا وَيَبْعَثُوْنَ بِهِ إِلَيْهِمْ وَيُلِحُّوْنَ عَلَيْهِمْ فِي الْأَكْلِ لِأَنَّ الْحُزْنَ قَدْ يَمْنَعُهُمْ عَنْهُ

menyembelih dan membuat makan :

disunahkan bagi tetangga keluarga mayat dan kawan kawannya, agar supaya mereka membuat makanan untuk keluarga mayat yang ditinggalkan, dan mengirimkan makanan itu kepada mereka, juga menyuruh mereka dengan paksa agar suka makan, sebab kesedihan itu adakalanya mencegah mereka dari makan, maksudnya karena adanya kesedihan ditinggalkn salah seorang keluarga yang mati lalu tidak suka makan .

‌‌‌‌أَمَّا اْلاِجْتِمَاعُ فِيْ بَيْتِ الْمَيِّتِ وَإِعْدَادُ الطَّعَاِم لِمَنْ يَجْتَمِعُ لِلتَّعْزِيَةِ فَلَا يَجُوْزُ لِقَوْلِ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ كُنَّا نَعُدُّ الْاِجْتِمَاعَ اِلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصُنْعَهُمُ الطَّعَامَ مِنَ النِّيَاحَةِ

adapun berkumpul dalam rumah mayat dan mempersiapkan makanan untuk orang orang yang berkumpul sewaktu bertakziyah, maka hal itu tidak dibolehkan, karena hadist jarir bin abdullah yang artinya : kita semua ini menganggap bahwa berkumpul ke tempat keluarga mayat dan keluarga itu membuatkan makanan untuk orang orang yang berkumpul itu termasuk ratapan pada mayat .

 

Yuk subscribe Akun Youtube Belajar Sholat

Tags: jenazahrukun sholat jenazahsholatsholat jamaahsholat jenazahsholat sunnahtakbirtasyahud awal
Academy Sholat

Academy Sholat

Related Posts

Sunah Hai-at Ketiga
Fikih

Sunah Hai-at Ketiga

by Academy Sholat
November 9, 2024
Sunah Hai-at Kedua
Fikih

Sunah Hai-at Kedua

by Academy Sholat
November 8, 2024
Makna Bacaan Qunut 2
Fikih

Makna Bacaan Qunut 2

by Academy Sholat
November 6, 2024
Next Post
Syarat Pertama Sah Sholat

Syarat Pertama Sah Sholat

Recommended

Bacaan Imam Untuk Meluruskan Shaf

Bacaan Imam Untuk Meluruskan Shaf

October 22, 2023
bacaan doa iftitah dan artinya perkata dan latinnya

Bacaan Doa Iftitah dan Artinya Dilengkapi Latin

March 27, 2022
bacaan takbiratul ihram

Bacaan Takbiratul Ihram yang Benar dan Kesalahan-Kesalahan Saat Takbiratul Ihram

June 14, 2022
Syarat Sah Wudhu Ada 10 Dalam Madzhab Imam Syafi'i

Syarat Sah Wudhu Ada 10 Dalam Madzhab Imam Syafi’i

March 3, 2023
Berdoa Setelah Tasyahhud Awal

Bolehkah Berdoa Setelah Tasyahhud Awal? Ini Penjelasan Lengkapnya

October 8, 2025
dianggap batal shalat padahal tidak

Hal-Hal Yang Dianggap Membatalkan Sholat, Ternyata Tidak

September 24, 2025
shalat sambil gendong anak dan bayi

Hukum Shalat Sambil Gendong Anak

September 20, 2025
meditasi yoga shalat

Hukum Menyamakan Sholat dengan Yoga

September 11, 2025
Belajar Cara Sholat Lengkap

© 2024 Academy Belajar Sholat Indonesia

Navigate Site

  • About
  • Donasi
  • Academy

Follow Us

No Result
View All Result
  • About
  • Donasi
  • Academy

© 2024 Academy Belajar Sholat Indonesia