Sujudnya Hati
سجود القلب
ولما كان سجود القلب خضوعه التام لربه، أمكنه استدامة هذا السجود إلى يوم لقائه.
كما قيل لبعض السلف هل يسجد القلب؟ قال: (أي والله سجدة لا يرفع رأسه منها حتى يلقى الله)
Sujudnya hati bermakna ketundukan dan kepatuhan seorang hamba yang sempurna untuk Tuhannya, ini memungkinkannya untuk memohon dilanggengkan sujud ini hingga bertemu dengan-Nya kelak di akhirat.
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh beberapa kalangan ulama salaf, ketika mereka ditanya, “Apakah hati bersujud?”
Mereka menjawab, “Demi Allah, sujudnya hati adalah sujud yang tidak pernah diangkat kepalanya dari sujud sampai dia bertemu dengan Allah kelak di akhirat.” Baca Juga Artikel Tentang : Tata Cara Turun Sujud, Mendahulukan Lutut Atau Tangan Dulu?
Nama-nama Shalat
أسماء الصلاة
ولما بنيت الصلاة على خمس: القراءة والقيام والركوع والسجود والذكر سميت باسم كل واحد من هذه الخمس
Ketika shalat ditegakkan dengan dua pondasi: qirâ’ah (bacaan), berdiri, rukuk, sujud dan dzikir, maka demikian pula ia dinamakan dengan setiap nama dari kelima perbuatan ini.
Shalat dinamakan qiyam (berdiri), sebagarnana tergambar dalam firman Allah ta’ala,
فسميت قيامًا كقوله تعالى: {قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا} [المزمل: 2]
Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit(dari padanya) (al-muzammil [73]:2)
Dan juga dalam firman-Nya yang lain,
{وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ} [البقرة: 238]
Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk. (al-Baqarah [2]: 238)
Shalat juga bermaka qira’ah (bacaan) sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya,
{وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا} [الإسراء: 78]
Dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat),(al-Isrâ’ [17]: 78)
Shalat juga dinamakan rukuk, sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya,
{وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ} [البقرة: 43]
Dan dirikaniah shalat, tunaikaniah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk. (al-Baqarah [2): 43)
Shalat juga dinamakan sujud, seperti dalam firman-Nya,
{فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ السَّاجِدِينَ} [الحجر: 98]
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat). (al-Hijr [15]: 98)
Juga firman-Nya yang lain,
{وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ} [العلق:19]
Sekali-kali jangan, janganiah kamu path kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (al-‘Alaq [96]: 19)
Shalat juga bermakna dzikir (mengingat Allah), seperti disebutkan dalam firman-Nya,
{إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ} [الجمعة: 9]
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah. (al-Jum ‘ah [62]: 9)
Dalam firman-Nya yang lain dinyatakan,
{لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ} [المنافقون: 9]
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. (al-Munâfiqun [63]: 9)
وأشرف أفعالها السجود، وأشرف أذكارها القراءة، وأول سورة أنزلت على النبي صلى الله عليه وسلم افتتحت بالقراءة وختمت بالسجود ووضعت الركعة على ذلك، أولها قراءة وآخرها سجود
Sebaik-baiknya perbuatan dalam shalat adalah sujud, dan sebaik-baiknya dzikir dalam shalat adalah qirá ah.
Surah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam surah al-alaq (surah ke 96), dan ia dibuka dengan al-qira’ah, yakni kalimat, iqra (ayat 1), dan ditutup dengan sujud, yaitu ayat:
Kalla la tuthi hu wasjud waqtarib (Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan; ayat 19), maka diletakkan proses sujud (dalam shalat) adalah karena shalat awalnya qirâ’ah dan akhirnya adalah sujud. Subscribe Akun Youtube Belajar Sholat