رب العالمين
ثم لقوله: {رَبِّ الْعَالَمِينَ} من العبودية شهود تفرده سبحانه بالربوبية، وأنه كما أنه رب العالمين وخالقهم ورازقهم ومدبر أمورهم وموجدهم ومفنيهم فهو وحده إلههم ومعبودهم وملجأهم ومفزعهم عند النوائب فلا رب غيره، ولا إله سواه
Pada firman-Nya, Rabbil Alamin, kandungan ibadahnya adalah kesaksian atas otoritas Allah dengan ketuhanan-Nya. Sebagaimana Dia adalah ‘Tuhan semesta alam (Rabbul ‘Alamin), Pencipta manusia, Pemberi rezeki, dan Pengatur seluruh urusan makhluk-Nya, Dia yang mengadakan dan menghilangkan semua itu kepada mereka. Dia satu-satunya Tuhan mereka yang disembah, tempat kembali, dan tempat bersandar ketika terjadi musibah. Oleh karenanya, tidak ada Rabb (Tuhan) selain-Nya dan tidak ada llah (Tuhan) yang berhak diibadahi dengan benar selain-Nya. Baca juga Artikel Sebelum nya : Membaca Surat Al-Fatihah Tiap Rakaat Merupakan Rukun Sholat
Ar-Rahman ar-Rahim (Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
الرحمن الرحيم
ثم لقوله: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} عبودية تخصها، وهي شهود عموم رحمته وسعها لكل شيء وأخذ كل موجود بنصيبه منها، ولا سيما الرحمة الخاصة التي أقامت عبده بين يديه في خدمته يناجيه بكلامه ويتملقه ويسترحمه ويسأله هدايته ورحمته وإتمام نعمته عليه، فهذا من رحمته بعبده، فرحمته وسعت كل شيء، كما أن حمده وسع كل شيء
Pada firman-Nya, Ar Rahmân ar Rahim, terdapat kandungan ibadah yang mengkhususkannya, yaitu kesaksian secara umum akan rahmat Allah, keluasannya pada setiap hal dan setiap yang ada (makhluk) mendapatkan rahmat dari-Nya.
Apalagi rahmat yang khusus, yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang berada di sisi-Nya, yang memohon pada-Nya dengan ucapannya, memuji-Nya, memohon kasih sayang-Nya, memohon hidayah dan rahmat-Nya, dan penyempurnaan nikmat-Nya kepadanya. Inilah di antara rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dengan demikian, rahmat-Nya maha luas mencakup seluruh hal, sebagaimana puji-Nya luas mencakup seluruh hal.
Mâliki Yaumiddin (Yang Menguasai Hari Pembalasan)
مالك يوم الدين
ثم يُعطي قوله: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ} عبوديتها ويتأمل تضمنها لإثبات المعاد، وتفرد الرب فيه بالحكم بين خلقه، وأنه يوم يدين فيه العباد بأعمالهم في الخير والشر وذلك من تفاصيل حمده، وموجبه.
ولما كان قوله: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} إخبارًا عن حمده تعالى قال الله: «حمدني عبدي» ولما كان قوله: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} إعادة وتكريرًا لأوصاف كماله قال: «أثنى علي عبدي» فإن الثناء إنما يكون بتكرار المحامد وتعداد أوصاف المحمود، ولما وصفه سبحانه بتفرده بـ {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ} وهو الملك الحق المتضمن لظهور عدله وكبريائه وعظمته ووحدانيته وصدق رسله، سمى هذا الثناء مجدًا فقال: «مجدني عبدي» فإن التمجيد هو الثناء بصفات العظمة والجلال
Kalimat Maliki Yaumiddin, nilai ibadah yang dikandungnya adalah untuk menetapkan al-Mi’ad (Hari Pembalasan). Di mana Allah sendiri dengan hikmah menentukan keputusan berhadap hamba-hamba-Nya. Ia adalah hari manusia menampilkan amalan mereka dalam kebaikan dan keburukan, Semua itu merupakan rincian dari keterpujian (dalam memutuskan amalan hamba) dan pengabulan-Nya (balasan terhadap amalan hamba).
Jika firman-Nya alhamdulillahi Rabbil alamin memberi kabar akan pujian Allah ta’ala, sebagaimana discbutkan dalam firman-Nya, “Hamadani ‘abdi” (hamba-Ku memuji-Ku), sementara dalam firman-Nya, ar-rahmân ar-rahim, pengulangan yang ber-kesinambungan untuk sifat-sifat kesempurnaan-Nya, maka Dia berfirman “Atsna “alayya abdi (hamba-Ku terus memuji-Ku), maka pujian (ats-tsanâ”) merupakan pengulangan pujian dan banyaknya sifat-sifat yang harus dipuji.
Ketika Allah berfirman dengan, “Maliki Yaumiddin”, berarti Dia adalah al-Mulk (Penguasa) yang hak, yang menjamin muncul-nya keadilan, kebesaran, keagungan, ajaran tauhid, dan kebenaran Rasul-Nya. Pujian ini dinamakan majdan (keagungan), maka Allah mengatakan, “Majadani “abdi” (hamba-Ku mengagungkan-Ku), karena yang dimaksud dengan kata at-tamjid (pengagungan) adalah ats-tsanâ(pujian) dengan sifat keagungan dan kemuliaan-Nya. Silahkan disubscribe akun Youtube kami, semoga bermanfaat : Akun Youtube Belajar Sholat