Jangan Pernah Tinggalkan Dua Shalat Sunnah ini
Allah ﷻ memberikan rukhshah untuk jamak dan qashar bagi orang yang safar, namun ada shalat sunnah yang Nabi ﷺ dan para sahabat tetap kerjakan walau dalam kondisi safar. Ini menandakan bahwa amalan ini mempunyai keutamaan yang luar biasa bahkan hukumnya mendekati wajib, Sunnah Muakkadah.
Shalat sunnah apakah itu?
SHALAT QABLIYAH FAJAR DAN WITIR
Kisah Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu saat safar bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama yang kelelahan dan akhirnya bangun kesiangan,
استيقظَ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم والشمسُ في ظهره… ثم أذَّن بلالٌ بالصلاة، فصلَّى رسولُ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ركعتين، ثم صلَّى الغداةَ، فصنَع كما كان يَصنَعُ كلَّ يومٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bangun sementara matahari di belakang punggungnya…kemudian Bilal mengumandakan adzan, maka sholatlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama 2 rokaat kemudian dilanjut sholat shubuh sebagaimana yang beliau kerjakan setiap harinya.” (HR. Bukhari 595 dan Muslim 681)
Shalat Witir
أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان يُوتِرُ على بعيرِه
Bahwasanya Nabi ﷺ biasa melakukan shalat witir diatas untanya (dalam perjalanan) (HR. Bukhari, Muslim)
Dalam kondisi safar saja tetap dikerjakan, lebih-lebih dalam kondisi mukim. Maka pantaslah Imam Ahmad berkata,
من ترك الوتر عمدًا فهو رجل سوء، ولا يَنبغي أن تقبل له شهادة
“Barang siapa yang meninggalkan shalat witir dengan sengaja dia lelaki yang buruk dan tidak diterima persaksiannya.”
Untuk witir, setelah shalat 2 rakaat bakdiah Isya’ antum tambahkan 1 rokaat witir. sangat ringan sekali.
Dari Abdillah bin Umar radhialllahu ‘anhuma, bahwa ada seseorang bertanya kepada Nabi ﷺ,
يا رسولَ الله، كيف صلاةُ الليلِ؟
Wahai Rasulullah, bagaimanakah sholat malam itu?
Kemudian Nabi menjawab,
مَثْنَى مَثْنَى، فإذا خَشِيتَ الصُّبْحَ، فصَلِّ رَكعةً، واجعلْ آخِرَ صلاتِكَ وِتْرًا
“Sholat dua rokaat-dua rokaat, apabila engkau khawatir shubuh maka sholatkan 1 rokaat dan jadikan akhir sholatmu witir.” (HR. Bukhari 1137, Muslim 749)
Wallahu a’lam