Bacaan Tasyahud Akhir
Bacaan tasyahud akhir ini kurang lebih sama dengan bacaan tasyahud awal, hanya saja status hukum sholawat dalam tasyahud akhir merupakan bacaan wajib dan bagian dari rukun sholat menurut pendapat Syafi’iyah (Al-Ma’mu’ Imam An-Nawawi, 3/465), Hanabilah (Kasyful Qina’, Al-Buhuty: 1/388) dan beberapa pendapat ulama lainnya.
Berikut ini salah satu bacaan Tasyahud Akhir dan Shalawat Ibrahim:
التحياتُ لله والصلواتُ والطَّيبات، السَّلام عليك أيُّها النبيُّ ورحمةُ الله وبركاتُه، السَّلام علينا وعلى عبادِ الله الصالحين، أشهدُ أنْ لا إله إلا اللهُ، وأشهد أن محمدًا عبدُه ورسوله.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Segala penghormatan, sholawat dan kebaikan hanya milik Allah. Mudah-mudahan sholawat serta salam terlimpahkan kepadamu wahai engkau wahai Nabi beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan salawat dan salam terlimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya” (1)
Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. (2)
Untuk beberapa versi sholawat Ibrahim diantaranya:
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarganya, istri-istrinys, serta keturunannya, sebagaimana tercurah pada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarganya, istri-istrinya, serta keturunannya, sebagaimana tercurah pada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. (3)
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad hambaMu dan RasulMu, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim. (4)
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Ya Allah azza wa jalla, berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada isteri-isteri beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan isteri-isteri dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi. (5)
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad yang ummi (tidak membaca dan tidak menulis) dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.Dan berkahilah Muhammad Nabi yang ummi (tidak membaca dan tidak menulis) dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia” (6)
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim di alam semesta, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.(7)
Disunnahkan Membaca Doa Sebelum Salam
Nabi ﷺ menganjurkan pada sahabat untuk berdoa dan berlindung dari 4 hal sebelum salam. Karena diakhir shalat sebelum salam waktu makbulnya doa, sebagaimana penjelasan nabi
قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات
“Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Diakhir malam dan diakhir shalat wajib” (8)
Salah satu doa yang sering diamalkan Nabi ﷺ,
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ، يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullahi ﷺ bersabda, :Apabila diantara kalian telah tasyahud akhir, maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal, , beliau mengucapkan “ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN ‘ADZABI JAHANNAM, WA MIN ‘ADZABILQABRI, WA MIN FITNATILMAHYA WALMAMATI, WA MIN SYARRI FITNATIL MASIHIDDAJJAL.”
Ya Allah aku berlindung kepadamu dari siksa Jahannam, siksa kubur, dari fitnahnya kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnahnya Al Masih Ad-Dajjal.” (9)
Dan banyak lagi riwayat doa sebelum salam dari Rasulullah ﷺ, mudah-mudahan diberikan kekuatan untuk mengulasnya lebih lanjut. Aamiin.
Artikel ini masih banyak kekurangannya, kritik dan saran ilmiyah ke redaksi: admin @ belajarsholat.com
TIM REDAKSI BELAJARSHOLAT.COM
Footnote:
1. HR. Bukhari 1202, Muslim 402 , Hadis dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu
2. HR. Bukhori 4/146 No 3370
3. Dalam Musnad Imam Ahmad 38/238 no 23600
4. HR. Bukhori 6/121 no 4798
5. Muwattho Al-Imam Malik Pada Riwayat Muhammad Ibn Al-Hasan Asy-Syaibani 1/104 292
6. HR. Ahmad 28/304 n0. 17072
7. HR. Al Bihaqi 2/529 no 3966, HR Ahmad dalam musnadnya 28/299 no 17067
8. HR. Tirmidzi, 3499
9. HR. Muslim, N0. 588