Hukum Tasyahud atau Tahiyat Awal
Dalam pembahasan fikih penamaan yang masyhur adalah Tasyahhud (التشهُّدِ) yang bermakna membaca kalimat syahadat, adapun dalam masyarakat Indonesia mereka menyebutnya Tahiyat. Penyebutan istilah tahiyat karena diambil dari awal kata doa tasyahhud التَّحِيَاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ.. At-Tahiyat (التَّحِيَاتُ) sendiri bermakna perhormatan.
Duduk tasyahud awal bukan rukun sholat tapi hukumnya sunnah Ab’adh dalam madzhab Syafi’iyah, adapun hukumnya wajib dalam Madzhab Hanafiyah, Hanabilah, sebagian pendapat Malikiyah, Dawud, Ahlul Hadis, Ibnu Utsaimin, Ibn Baaz. Sehingga bagi yang lupa tasyahud awal maka wajib mengganti dengan sujud sahwi.
Dalilnya hadis dari Abdullah Bin Buhainah radhiallahu ‘anhu,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِمُ الظَّهْرَ، فَقَامَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الأُولَيَيْنِ لَمْ يَجْلِسْ، فَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ حَتَّى إِذَا قَضَى الصَّلاَةَ وَانْتَظَرَ النَّاسُ تَسْلِيمَهُ كَبَّرَ وَهُوَ جَالِسٌ، فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ، ثُمَّ سَلَّم
Sesungguhnya Nabi ﷺ bersama sahabat mengerjakan sholat dzuhur. Beliau bangkit berdiri setelah dua rakaat pertama dan tidak duduk (tasyahhud awal), maka para sahabatpun ikut berdiri. Hingga saat selesai sholat, orang-orangpun menunggu beliau salam, beliau bertakbir dalam keadaan duduk, lantas sujud dua kali sebelum salam, kemudian beliau mengucapkan salam. (HR. Bukhari 829, Muslim 570)
Hadis diatas sebagian ulama berpendapat tasyahud awal merupakan wajib sholat, artinya jika seseorang yang lupa meninggalkannya wajib sujud sahwi. Jika tasyahud awal merupakan rukun sholat tentu Nabi tidak melanjutkan berdiri ke rokaat ketiga.
Bacaan Doa Tasyahud Awal
Ijma’ ulama doa tasyahud dibaca lirih dan tidak keras,
قال النَّوويُّ: (أجمع العلماءُ على الإسرار بالتشهُّدين، وكراهةِ الجهر بهما). ((المجموع)) (3/463)
Berkata Imam An-Nawawi, “Ulama bersepakat akan lirihnya bacaan tasyahud, dan makruh mengeraskan keduanya (tasyahud awal dan akhir).” (Al-Majmu’ 3/463)
Berikut ini diantara bacaan tasyahud awal;
Pertama, tasyahud riwayat Ibnu Ma’ud
التحياتُ لله والصلواتُ والطَّيبات، السَّلام عليك أيُّها النبيُّ ورحمةُ الله وبركاتُه، السَّلام علينا وعلى عبادِ الله الصالحين، أشهدُ أنْ لا إله إلا اللهُ، وأشهد أن محمدًا عبدُه ورسوله.
“Segala penghormatan, sholawat dan kebaikan hanya milik Allah. Mudah-mudahan sholawat serta salam terlimpahkan kepadamu wahai engkau wahai Nabi beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan salawat dan salam terlimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya” (HR. Bukhari 1202, Muslim 402 , Hadis dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu)
Kedua, tasyahud riwayat Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu
التحياتُ المباركات، الصلواتُ الطيِّبات لله، السَّلام عليك أيُّها النبيُّ ورحمة الله وبركاتُه، السَّلام علينا وعلى عبادِ الله الصالحين، أشهدُ أن لا إله إلا الله، وأشهدُ أنَّ محمدًا رسول الله
“Penghormatan yang diberkahi, sholawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Mudah-mudahan sholawat dan salam terlimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan sholawat dan salam terlimpah pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah.” (HR. Muslim 403, Hadis dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu)
Ketiga, tasyahud riwayat Abu Musa Al-‘Asy’ari radhiallahu ‘anhu,
التحياتُ الطيباتُ، الصَّلوات لله، السَّلام عليك أيُّها النبيُّ ورحمة الله وبركاتُه، السَّلام علينا وعلى عبادِ الله الصالحين، أشهدُ أن لا إله إلا الله، وأشهد أنَّ محمدًا عبدُه ورسولُه
“Segala penghormatan, kebaikan dan sholawat hanya milik Allah. Mudah-mudahan salam terlimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan salam terlimpah pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya”. (HR. Muslim 404)
Dan beberapa bacaan tasyahud awal yang diriwayatkan oleh Imam Malik.
Wallahu a’lam.
Artikel ini masih banyak kekurangannya, kritik dan saran ilmiyah ke redaksi: admin @ belajarsholat.com
TIM REDAKSI BELAJARSHOLAT.COM