Hukum Salam Dalam Sholat
Ada dua salam dalam sholat, salam pertama dan salam kedua. Untuk salam pertama hukumnya wajib karena bagian dari rukun sholat dan ini pendapat jumhur ulama dari kalangan sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.
Berkata Imam An-Nawawi rahimahullah,
(في مذاهب العلماء في وجوب السلام: مذهبنا: أنَّه فرضٌ وركن من أركان الصَّلاة، لا تصحُّ إلَّا به، وبهذا قال جمهورُ العلماء من الصحابة والتابعين ومَن بعدهم) ((المجموع)) (3/481).
Terkait madzab ulama tentang wajibnya salam, dalam pendapat madzhab kami, ‘Sesungguhnya salam wajib dan rukun sholat, tidak sah sholat tanpa salam. Dan ini pendapat jumhur ulama diantara para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.” (Al-Majmu’ 3/481)
Dalil wajibnya salam adalah sebagaimana hadis riwayat dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,
مِفتاحُ الصَّلاةِ: الطُّهورُ، وتحريمُها: التَّكبيرُ، وتحليلُها: التَّسليمُ
“Pembukanya sholat adalah bersuci, dan pengharamannya adalah takbiratul ihram, dan halalnya (penutupnya) adalah salam.” (HR. Abu Dawud 61, At-Tirmizi 3, Ibnu Majah 275, Ahmad 1/123 1006)
Hukum Salam Kedua
Jumhur ulama salam kedua hukumnya sunnah. Dalam madzhab As-Syafi’iyah rahimahumullah, salam kedua juga hukumnya sunnah. Namun berbeda dengan dengan madzab Al-Hanabilah rahimahumullah. salam kedua termasuk bagian dari rukun sholat. Syaikh Utsaimin dan Syaikh Ibn Baaz merupakan ulama’ kontemporer dari Madzhab Al-Hanabilah juga berpendapat salam kedua merupakan bagian dari rukun sholat.
Lafadz Salam
1. السَّلَامُ عَلَيْكُمْ
Latin: Assalamu’alaikum
2. السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Latin: Assalamu’alaikum wa rahmatullah
3. السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Latin: Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Cara Mengucapkan Salam
1. Menoleh kekanan dan kekiri mengucapkan السَّلَامُ عَلَيْكُمْ
2. Menoleh kekanan dan kekiri mengucapkan السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
3. Menoleh kekanan mengucapkan السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ dan kekiri mengucapkan السَّلَامُ عَلَيْكُمْ
4. Menoleh kekanan mengucapkan السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ dan kekiri mengucapkan السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
5. Menoleh kekanan dan kekiri mengucapkan السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Salam Sambil Menoleh Kekanan dan Kekiri
Disunnahkan menoleh kanan dan kiri sampai terlihat pipi. Dalilnya adalah hadis dari ‘Aamir bin Sa’id radhiallahu ‘anhu,
كنتُ أرى رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُسلِّمُ عن يمينِه، وعن يسارِه، حتَّى أرى بَياضَ خَدِّه
“Aku melihat Nabi ﷺ salam (saat sholat) menoleh kekanan dan kekiri sampai terlihat putih pipinya.” (HR. Muslim 582)
Juga hadis dari Abdullah Bin Ma’ud radhiallahu ‘anhu,
أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان يُسلِّمُ عن يمينِه وعن يسارِه: السَّلامُ عليكم ورحمةُ اللهِ، السَّلامُ عليكم ورحمةُ اللهِ حتَّى يُرَى بَياضُ خَدِّه
“Bahwasanya Nabi ﷺ apabila salam menoleh ke kanan dan ke kiri, sambil mengucapkan ‘Assalamu’alaikum wa rahmatullah, Assalamu’alaikum wa rahmatullah’ sampai terlihat pipu putih beliau.” (HR. Abu Dawud 996, An-Nasai 1324, Ibnu Maja 914, Ahmad 3699)
Wallahu a’lam.
Artikel ini masih banyak kekurangannya, kritik dan saran ilmiyah ke redaksi: admin @ belajarsholat.com