Cara Berdiri Sholat Yang Benar
Berdiri dikhususkan untuk sholat wajib. Sebagaimana firman Allah ﷻ,
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
“Peliharalah semua sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu’.” (QS. Al Baqarah: 238)
Syekh Abdurrahman bin Nashir as Sa’diy rahimahullahu mengatakan,
ذليلين خاشعين، ففيه الأمر بالقيام والقنوت والنهي عن الكلام، والأمر بالخشوع.
“Yaitu berdiri dengan tunduk dan khusyuk. Di dalamnya terdapat perintah untuk berdiri dan larangan dari berbicara (selain bacaan sholat -pent), serta perintah untuk khusyuk” (Tafsir as Sa’diy 1/106)
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
“Sholatlah dengan berdiri. Jika tidak mampu, maka boleh dengan duduk. Jika tidak mampu duduk, boleh dengan berbaring.” (HR. Muslim 394)
Dalam hadis yang lain, Rasulullah ﷺ juga bersabda,
وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
“Sholatlah kalian sebagaimana melihat aku sholat.” (HR. Bukhari 628)
Wajib Menghadap Kiblat
Ketika sholat diwajibkan untuk menghadap kearah kiblat, hal ini sebagaimana yang diperintahkan Allah ﷻ dalam FirmanNya
فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
Palingkanlah mukamu ke arah Al Masjidi Al haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS Al-Baqoroh : 144)
Disunnahkan Pandangan Mata Ketempat Sujud
Saat posisi berdiri, ruku’ dan duduk diantara dua sujud disunnahkan mata mengarah ketempat sujud. Adapun ketika tasyahud pandangan mata disunnahkan menghadap ke jari telunjuk kanan.
Pandangan mata mengarah ketempat sujud sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiallahu ‘anha,
دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم الكعبة، وما خلَّفَ بصرُه موضعَ سجودِه
“Rasulullah ﷺ masuk Ka’bah, tidak melepas pandangannya dari tempat sujudnya sampai keluar darinya.” (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim dalam Shahihnya)
Pandangan mata ke tempat sujud tidak hanya ketika berdiri saja, tapi juga saat ruku’
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يستفتح الصلاة بالتكبير ، والقراءة بـ ” الحمد لله رب العالمين ” ، وكان إذا ركع لم يُشْخِص رأسَه ولم يُصوِّبْه ولكن بين ذلك
Dahulu Rasulullah ﷺ memulai sholat dengan takbir. Dan bacaan ‘Alhamdulillah rabil ‘alamin’ ketika beliau rukuk, tidak ke atas kepalanya dan tidak menunduk akan tetapi diantara itu.” (HR. Muslim, 498)
Pandangan Mata Ketika Duduk Tasyahud
Hendaknya pandangan diarahkan ke jari telunjuk kanan, sebagaimana hadis dari Abdullah Bin Zubair Radhiallahu ‘anhu,
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يضع يده اليسرى على ركبته اليسرى، وأشار بأصبعه لا يجاوز بصره إشارته
Biasanya rasulullah ﷺ meletakkan tangan tangan kirinya diatas paha kirinya, dan memberikan isyarat dengan jari telunjuk (kanan), dan tidak lepas pandangan beliau dari yang diisyaratkan. (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim dalam Shahihnya)
Ketika Sholat Tidak Mampu Berdiri
Jika ada udzur syar’i tidak bisa berdiri maka boleh posisi duduk ketika sholat, jika tidak bisa duduk, boleh dengan berbaring dst. Hal ini sebagaimana ketentuan Allah berikan dalam firmannya
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah semampumu.” (QS. At-Taghabun : 16)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imran bin Husain radhiallahu ‘anhu
«صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ»
“Sholatlah dengan berdiri, jika tidak mampu maka duduk, jika tidak mampu maka dengan berbaring” (HR. Bukhari 1117)
Adapun cara berdiri sholat yang benar dalam kondisi naik kendaraan, perang ataupun saat darurat lainnya insya Allah akan kami bahas pada tema selanjutnya.
Wallahu a’lam.
Ustadz Muhammad Nur Faqih, S.Ag dan Tim Redaksi Belajarsholat.com