Cara Mengangkat Tangan Saat Takbiratul Ihram
Jumhur ulama sepakat tentang disyariatkannya mengangkat tangan ketika takbiratul ihram.
Secara ringkas tata cara mengangkat tangan sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berikut ini,
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قام للصلاة رفع يديه حتى تكونا حذو منكبيه ثم كبر فإذا أراد أن يركع فعل مثل ذلك
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama apabila mendirikan shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua pundaknya, KEMUDIAN bertakbir, lalu jika beliau ingin rukuk maka beliau mengerjakan seperti itu, dan apabila berdiri dari rukuk maka beliau mengerjakan seperti itu, ”[HR. Muslim 390]
Imam an Nawawi rahimahullahu menjelaskan,
يرفع يديه حذو منكبيه بحيث تحاذي أطراف أصابعه فروع أذنيه أي أعلى أذنيه، وإبهاماه شحمتي أذنيه، وراحتاه منكبيه.
“Yaitu ia mengangkat tangan sejajar dengan kedua pundak dan ujung jarinya sejajar dengan ujung bawah atau atas telinga.”[Syarh Shahih Muslim karya Imam an Nawawi 4/95]
Dari pemaparan diatas bahwa cara mengangkat tangan sama, baik saat takbiratul ihram, atau takbir intiqal ketika mau ruku, i’tidal dan hendak berdiri.
Namun ada beberapa versi cara mengangkat tangan saat takbir menurut beberapa riwayat hadis. Berikut ini penjelannya:
Pertama – Posisi tangan sejajar dengan pundak
Cara ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis diatas,
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قام للصلاة رفع يديه حتى تكونا حذو منكبيه ثم كبر فإذا أراد أن يركع فعل مثل ذلك
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama apabila mendirikan shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua pundaknya, KEMUDIAN bertakbir, lalu jika beliau ingin rukuk maka beliau mengerjakan seperti itu, dan apabila berdiri dari rukuk maka beliau mengerjakan seperti itu, ”[HR. Muslim 390]
Kedua – Posisi tangan sejajar dengan telinga bagian bawah
أنَّ رَسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا كبَّرَ رفَعَ يديه حتى يحاذِيَ بهما أذُنَيه، وإذا ركعَ رفَعَ يَدَيه حتى يحاذِيَ بهما أُذُنَيه، وإذا رفَعَ رأسَه مِنَ الرُّكوعِ فقال: سَمِعَ اللهُ لِمَن حَمِدَه، فعَلَ مثلَ ذلك
Bahwasnya Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallama ketika bertakbir mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua telinganya, ketika ruku’ mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua telinganya, dan ketika bangun dari ruku’ beliau mengucapka “ sami Allahu liman hamidah.” juga melakukan hal seperti itu. [HR. Muslim: 391]
Ketiga – Posisi tangan sejajar dengan daun telinga atas
عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ قَالَ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا كَبَّرَ، وَإِذَا رَكَعَ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ حَتَّى بَلَغَتَا فُرُوعَ أُذُنَيْهِ. رواه النسائي
Dari malik bin Al-huwairis berkata, aku melihat Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallama mengangkat kedua tangannya ketika takbir (awal sholat), ketika ruku’ dan ketika bangun dari sholat, beliau mengangkat kedua tangannya sampai bagian atas kedua telinga beliau. (HR. An-Nasai)
Posisi Telapak Tangan Saat Takbir
Bentuk dan posisi telapak tangan menjulur ke atas sebagaimana dijelaskan dalam hadis sebelumnya, sedangkan posisi jemari renggang sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang dikatakan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,
كان إذا قام إلى الصلاةِ قال هكذا – وأشار أبو عامرٍ بيدِه ولم يُفَرِّجْ بين أصابِعِه ولم يَضُمَّها
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallama saat berdiri hendak shalat maka beliau melakukan seperti ini”. Dan Abu ‘Aamir (periwayat hadis) memberi isyarat dengan tangannya, (beliau mencontohkan) tidak membuka lebar jari-jarinya dan tidak pula merapatkan/menggenggam. [Shahih Ibnu Khuzaimah, Syaikh Al-Albani menilai sanadnya shahih)
Ibnu Khuzaimah mengomentari hadis ini,
قال أبو بكرٍ : وأشار لنا يَحْيَى بنُ حكيمٍ ورفع يَدَيْهِ ففَرَّجَ بينَ أصابِعِهِ تفريجًا ليس بالواسِعِ ولم يَضُمَّ بين أصابِعِه ولا باعد بينَها
Berkata Abu Bakr, dan telah mencontohkan kepada kami oleh Yahya bin Hakim dengan mengangkat kedua tangannya dan beliau merenggangkan jemarinya dengan kerenggangan yang tidak terlalu lebar, Dan beliau tidak pula menggenggam diantara jemarinya dan tidak punya menjauhkan jari-jarinya. [Sumber: Islamweb]
Takbir Dulu Atau Mengangkat Tangan Dulu?
Bagaimana dan kapan ketika orang hendak mengangkat tangan saat mengucapkan takbir?
Ada beberapa cara saat mengucapkan takbir dengan mengangkat tangan, berikut ini rinciannya:
- Takbir bersamaan dengan angkat tangan.
- Takbir dahulu, disusul dengan angkat tangan.
- Angkat tangan tahulu, disusul dengan takbir.
Kesalahan-Kesalahan Cara Mengangkat Tangan Saat Takbir
Perlu digaris bawahi bahwa berbagai macam cara mengangkat tangan ketika takbir itu masuk dalam bab khilafiyah. Artinya meskipun tidak sempurna dalam mengamalkan, tidak akan membatalkan sholat, karena mengangkat tangan bukan bagian dari rukun sholat. Namun mengamalkan sunnah-sunnah sholat akan lebih menyempurnakan sholat.
Adapun beberapa kesalahan dalam mengangkat tangan saat takbir:
- Posisi tangan dibawah pundak, atau masih dalam posisi di perut langsung bersedekap.
- Terlalu tinggi mengangkat tangan diatas kepala.
- Jari-jemari menggenggam, atau mengepal.
- Jemari terlalu lebar dan renggang.
- Hanya mengangkat salah satu tangan, tangan selainnya tidak diangkat.
- Memutar tangan ketika hendak sedekap.
Wallahu a’lam.
TIM REDAKSI BELAJARSHOLAT.COM