Kesalahan Huruf Bacaan yang Menyebabkan Berubah Makna Dalam Al-Fatihah
Lahn atau kesalahan dalam membaca Al-Quran terbagi menjadi dua, yaitu:
– Lahn Khofiy (اَللَّحْنُ الْخَفِيُّ) adalah kesalahan tersembungi dan ringan dalam membaca Al-Quran dan masih bisa dimaafkan. Kesalahan ini hanya diketahui oleh ahli qiraah
– Lahn Jaliy (اَللَّحْنُ الْجَلِيُّ) adalah kesalahan berat dalam bacaan Al-Quran yang bisa berubah maknanya.
Kali ini kita akan membahas lahn jaliy dalam bacaan Al-Fatihah yang menyebabkan berubah makna. Jika kita kaitkan dengan hukum sholat, membaca Al-Fatihah merupakan RUKUN SHOLAT, adapun orang yang melakukan kesalahan ini maka mempunyai dua konsekuensi:
- Tidak berhak menjadi imam sholat bagi makmum yang fasih bacaannya, bahkan makmum wajib mufaraqah dan mengulang sholat.
- Tidak sah sholatnya jika dia dengan sengaja tidak mau belajar Al-Fatihah dengan sungguh-sungguh. Adapun jika cadel atau masih proses belajar maka dimaafkan.
Baik berikut ini yang perlu diperhatikan saat membaca Al-Fatihah
1. Ada 11 tasydid yang harus ditunaikan
الفاتحة (إحدى عشرة تشديدة) وذلك في: لله، ورب، والرحمن، والرحيم، والدين، وإياك، وإياك، والصراط، والذين، وفي الضالين ثنتان
Al-Fatihah ada 11 tasydid yaitu didalam, lillahi, rabbi, arrahmaani, arrohiimi, ad-diini, iyyaka, wa iyyaka, ash-shiraata, alladziina, adl-dloolliiina (ada 2). (Kasful Qina’: 1/337)
Jika ditambah bismillah ada 3 tasydid.
Karena tasydid merupakan huruf ganda, ketika huruf ditasydid dia terdiri dari 2 huruf. Maka apabila melakukan kesalahan (dalam tasydid) maka dia dia telah melakukan kesalahan dalam membaca surat.
2. Bergantinya Huruf dan Suku Kata
Kesalahan fatal lainnya adalah membaca Al-Fatihah tapi berubah huruf atau suku kata. Contohnya adalah:
– Iyya-ka (إِيَّاكَ) dibaca iyya-ki, “ki” disini merubah dzamir menjadi kata ganti perempuan.
– An’am-ta (أَنْعَمْتَ) dibaca An’am-ti yang berubah dzamir menjadi kata ganti perempuan, atau an’am-tu yang jadi dzamir aku.
– Waladl-dloolliin (وَلَا الضَّالِّينَ) huruf ضَّ diganti ظ maka berubahlah makna dari sebelumnya “yang disesatkan” menjadi “yang dilindungi”
– Na’budu (نعبد) di baca Na’buda ( نعبدَ)
– Alladziina (الَّذِيْن) di baca Alladiina (الَّدِيْن ) dengan huruf دال
Dan banyak lagi lainnya.
Maka untuk itu teruslah semangat mempelajari Al-Quran beserta hukum-hukumnya.
Wallahu a’lam.