Sholat Sunnah Tahiyatul Masjid
Sholat tahiyatul masjid merupakan sholat muqayyad karena sebab masuk masjid yang dikerjakan 2 rokaat. Dalil kesunnahan sholat ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,
إذا دخَلَ أحدُكم المسجدَ، فلا يجلسْ حتى يركعَ ركعتينِ
“Apabila kalian memasuki masjid, janganlah duduk terdahulu sebelum sholat 2 rokaat.” (HR. Bukhari 444, Muslim 714)
Dan juga hadis dari Jabir radhiallahu ‘anhu
جاءَ سُلَيك الغَطَفاني ورسولُ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يخطُب، فقال: يا سُلَيك، قم فاركعْ ركعتينِ، وتجوَّز فيهما
Sulaik Al Ghathafani datang pada hari Jum’at, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkhutbah, ia pun duduk, maka beliau pun bertanya padanya: “Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua raka’at, kerjakanlah dengan ringan.” (HR. Bukhari 930, Muslim 875)
Karena tahiyatul masjid adalah sholat sunnah karena sebab, sehingga tidak mengapa dikerjakan walaupun dalam waktu terlarang.
Batalnya Sholat Sunnah Karena Iqomat?
Terputusnya tahiyatul masjid karena adanya sholat fardhu artinya jika seseorang sholat tahiyatul masjid masih 1 rokaat namun iqomat berkumandang dan imam hendak menunaikan sholat jamaah, maka wajib untuk membatalkan tahiyatul masjid dan hendaknya ia bergabung dengan jamaah untuk menunaikan sholat wajib.
Ibnu Hajar rahimahullah berkata
(اتَّفقوا على أنَّ الداخِلَ والإمامُ في الصَّلاة تَسقُط عنه التحيَّة). ((فتح الباري)) (2/410)
Ulama bersepakat saat imam masuk waktu sholat (jamaah) maka gugurlah sholat tahiyatul masjid (Fathul Bari 2/410)
Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam majmu’ fatawa dalam bab sholat jamaah, terkait masalah apabila iqomat apakah harus mengutamakan sholat wajib atau tetap meneruskan tahiyatul masjid? Beliau menjawab
قد صح عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : { إذا أقيمت الصلاة فلا صلاة إلا المكتوبة } وفي رواية { فلا صلاة إلا التي أقيمت } فإذا أقيمت الصلاة فلا يشتغل بتحية المسجد ولا بسنة الفجر وقد اتفق العلماء على أنه لا يشتغل عنها بتحية المسجد .
Yang shahih sebagaimana hadi Nabi ﷺ bersabda, “Apabila iqomah sholat sudah berkumandang, maka tidak ada sholat kecuali sholat maktubat (wajib)”, dalam riwayat lain, “Tidak ada sholat kecuali yang telah iqomah.”
Maka apabila telah iqomah maka janganlah menyibukkan diri dengan tahiyatul masjid, tidak juga sholat fajar. Dan ulama bersepakat dalam hal ini agar tidak meneruskan sholat tahiyatul masjid (saat sholat wajib telah berdiri)
(Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah 264)
Apakah Tahiyatul Masjid Diharuskan Sebelum Duduk di Masjid?
Jumhur ulama tidak mensyaratkan seseorang tahiyatul masjid saat baru datang dari masjid sebelum duduk. Dalilnya adalah hadis Jabir radhiallahu ‘anhu yang kami sebutkan diatas saat sahabat Sulain Al-Ghathafaaniy datang untuk sholat jumat.
Wallahu a’lam.
Artikel ini masih banyak kekurangannya, kritik dan saran ilmiyah ke redaksi: admin @ belajarsholat.com
TIM REDAKSI BELAJARSHOLAT.COM