Memainkan Jari Tangan, Jari Kaki dan Anggota Tubuh Lainnya Saat Shalat
Dahulu di masjid nabawi masih berupa tanah dan pasir, sehingga sebagian anak-anak shalat sambil bermain-main kerikil. Sebagaimana dalam hadis dari Ali Bin Abdirrahman Al Muawiy
رآني عبدُ اللهِ بنُ عُمرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهم وأنا أَعبَثُ بالحَصباءِ في الصَّلاة، فلمَّا انصرَف نَهاني، وقال: اصنعْ كما كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يَصنَعُ، فقلت: وكيف كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يَصنعُ؟ قال: كان إذا جلَسَ في الصَّلاة وضَعَ كفَّه اليُمنى على فخذِه اليُمنى، وقبَض أصابعَه كلَّها، وأشار بإصبعِه التي تَلِي الإبهامَ في القِبلة، ورمَى ببصرِه إليها أو نحوها، ووضَع كفَّه اليُسرى على فَخذِه اليُسرى، وقال: هكذا كان يَفعلُ
“Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma melihatku bermain-main dengan kerikil saat sedang shalat. Setelah selesai (shalat), dia menegurku dan berkata: ‘Lakukanlah sebagaimana Rasulullah ﷺ melakukannya.’
Aku bertanya: ‘Bagaimana Rasulullah ﷺ melakukannya?’
Ia menjawab: ‘Apabila beliau duduk dalam shalat, beliau meletakkan telapak tangan kanannya di atas paha kanannya, menggenggam semua jarinya, dan mengisyaratkan dengan jari yang berada di sebelah ibu jari (yakni jari telunjuk) ke arah kiblat, dan beliau memandang ke arahnya atau ke sekitarnya. Dan beliau meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha kirinya.’
Dan ia berkata: ‘Seperti itulah yang dilakukan Rasulullah ﷺ.'” (HR. Muslim 580)
Hadis diatas menunjukkan bahwa bermain-main dengan kerikil atau semisalnya saat shalat tidak membatalkan shalat dan hukumnya MAKRUH. Ali Bin Abdirrahman hanya mendapatkan teguran keras dari Abdullah Bin Umar agar tidak melakukannya, dan tidak memerintahkan mengulang shalat lagi.
Ulama bersepakat perbutan ini hukumnya makruh. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,
ويُكرَه العبثُ كلُّه، وما يَشغل عن الصلاة ويَذهب بخشوعها، وقد رُوي «أنَّ رسولَ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم رأى رجلًا يَعبَث في الصَّلاة، فقال: لو خشَع قلبُ هذا لخشعت جوارحُه»، ولا نعلم بين أهل العلم في كراهة هذا كلِّه اختلافًا -المغني 2/9
“Dan dibenci (makruh) segala bentuk main-main (gerakan yang tidak perlu) dalam shalat, serta segala sesuatu yang dapat menyibukkan dari shalat dan menghilangkan kekhusyukannya. Telah diriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ melihat seseorang bermain-main dalam shalat, lalu beliau bersabda: ‘Seandainya hati orang ini khusyuk, maka anggota tubuhnya pun akan ikut khusyuk.’ Dan kami tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat di antara para ulama tentang makruhnya semua hal ini.” (Al-Mughni 2/9)
Wallahu a’lam.
Minanurrohman – Pengasuh BelajarSholat.com