Menjadi Ahli Sholat
Menjadi seorang muslim yang ahli dalam sholat adalah hal yang diimpikan. Yang dengannya, sholat seorang hamba akan menjadi kontrol yang baik dalam mengendalikan perbuatannya. Sebagaimana dalam firman-Nya,
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya sholat bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar.” (QS Al Ankabut: 45).
Syekh Abdurrahman bin Nashir as Sa’diy rahimahullahu mengatakan,
ووجه كون الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر، أن العبد المقيم لها، المتمم لأركانها وشروطها وخشوعها، يستنير قلبه، ويتطهر فؤاده، ويزداد إيمانه، وتقوى رغبته في الخير، وتقل أو تعدم رغبته في الشر، فبالضرورة، مداومتها والمحافظة عليها على هذا الوجه، تنهى عن الفحشاء والمنكر، فهذا من أعظم مقاصدها وثمراتها
“Alasan kenapa sholat bisa menghalangi seorang hamba dari perbuatan keji dan mungkar adalah bahwasanya seorang hamba yang benar-benar menegakkan sholat, mengerjakan rukun-rukun dan syarat sah sholat, khusyuk di dalam sholat, maka hatinya akan bersinar dan semakin jernih, imannya pun bertambah, keinginannya berbuat baik semakin menguat, sebaliknya keinginan untuk bermaksiat pun semakin pudar. Maka sangat penting untuk berusaha konsisten dan benar-benar mengerjakan sholat sehingga tercapai manfaat yang paling besar dari sholat yakni tercegahnya ia dari perbuatan keji dan mungkar.” (Tafsir As Sa’diy)
Namun, tidak banyak dari kita yang ingat bahwa kunci utama dalam mendapatkan keutamaan, baik keutamaan agama, dunia, dan akhirat adalah doa. Rasulullah ﷺbersabda,
واللَّهِ لَوْلَا اللَّهُ ما اهْتَدَيْنَا، ولَا صُمْنَا ولَا صَلَّيْنَا
“Demi Allah! Kalaulah bukan karena Allah, maka kita tidak akan mendapatkan petunjuk, tidak mampu berpuasa, dan tidak dapat mengerjakan sholat.” (HR Bukhari 6620).
Nabi Ibrahim alaihissalam yang merupakan kekasih Allah azza wajalla tidak melupakan kunci yang paling penting ini dan berdoa dengan khusyuk untuk diri beliau dan keturunan beliau agar menjadi orang-orang yang ahli sholat,
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ
“Ya Allah jadikanlah aku dan anak keturunanku orang-orang yang menegakkan sholat.” (QS Ibrahim: 40).
Syekh Ath Thanthawi rahimahullahu mengatakan,
يا رب اجعلنى من عبادك الذين يؤدون الصلاة في أوقاتها بإخلاص وخشوع، واجعل من ذريتي من يقتدى بي في ذلك،
“(Yakni Nabi Ibrahim alaihissalam berharap) ya Allah jadikanlah aku di antara hamba-Mu yang menegakkan sholat di waktu-waktu yang ditetapkan dengan ikhlas dan khusyuk, juga jadikanlah anak keturunanku mengikuti jejakku.” (Tafsir Al Wasiith)
Artikel ini ditulis oleh Ustadz Muhammad Nur Faqih, S.Ag. (Beliau Lulusan STDI Jember Jurusan Hadis, Pengasuh Belajarsholat.com, Tanyahadis.com dan beliau aktif mengisi kajian-kajian ilmiyah di berbagai kota)