Membaca Ta’awudz Sesudah Iftitah
Diantara sunnah qauliyah adalah membaca isti’adzah / ta’awudz setelah membaca doa iftitah. Amalan ini berupa anjuran, dan jika tidak membacanya tidak akan membatalkan sholat seseorang.
Imam Asy-Syaukani rahimahullah di Nailul Author dalam bab-bab Sifat sholat yang berjudul باب التعوذ بالقراءة menjelaskan lafadz ta’awudz yang diriwayatkan dari jalur Sa’id Al-Khudry radhiallahu ‘anhu adalah
عَن النَّبِيِّ ﷺ: أَنَّهُ كَانَ إذَا قَامَ إلَى الصَّلَاةِ اسْتَفْتَحَ، ثُمَّ يَقُولُ
Nabi ﷺ bersabda, “Apabila dia berdiri sholat bacalah istiftah kemudian berdoalah,
أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم من همزه، ونفخه، ونفثه
A’udzu billahis sami’il ‘aliimi minasy syaithaani ar rajiimi min hamzihi, wa nafkhihi, wa naftsihi
“Aku berlindung kepada Allah yang maha Mendengar lagi maha Mengetahui dari godaan syaithan, baik kegilaan yang mereka sebabkan, atau kepongahan mereka, atau ucapan-ucapan tercela mereka.”
Anjuran Membaca Ta’awudz
Secara umum ta’awudz disunnahkan saat sebelum membaca Alquran. Allah ﷻ berfirman,
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Apabila kamu membaca Al-Qur’an, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
Secara khusus dalam beberapa riwayat hadis disunnahkan juga membaca ta’awudz sebelum membaca surat Al-Fatihah. Hanya saja, apakah lafadz ta’awudz sebagaimana dalam hadis dari Sa’id Al-Khudry? Dan para ulama membolehkan membaca ta’awudz dengan beberapa variasi.
– Doa Ta’awudz pertama
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
A’udzubillahi minasy Syaithonir rajiim
Aku berlindung kepada Allah dari setan terkutuk. (HR. Daruqudny, Ibnu Mundzir)
– Doa kedua sebagaimana yang riwayatkan oleh Anas bin Malik,
أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A’udzubillahis samii’ul ‘aliimi minasy syaithoonir rojiiim
Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari setan terkutuk.
Dan doa ini dikuatkan dalam Alquran,
وَاِمَّا يَنۡزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيۡطٰنِ نَزۡغٌ فَاسۡتَعِذۡ بِاللّٰهِؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Mahamendengar, Mahamengetahui.” (QS. Fussilat: 36).
– Doa ketiga sebagaimana dari riwayat Sa’id Al-Khudry
أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم من همزه، ونفخه، ونفثه
A’udzu billahis sami’il ‘aliimi minasy syaithaani ar rajiimi min hamzihi, wa nafkhihi, wa naftsihi
“Aku berlindung kepada Allah yang maha Mendengar lagi maha Mengetahui dari godaan syaithan, baik kegilaan yang mereka sebabkan, atau kepongahan mereka, atau ucapan-ucapan tercela mereka.”
Ta’awudz Disetiap Rakaat atau Diawal Rakaat Saja?
Hadis-hadis menunjukkan jika isti’adzah dilakukan di rakaat pertama sesudah doa istiftah. Namun sebagian ulama berpendapat agar dibaca disetiap rakaat dengan berdalil QS. An-Nahl : 98.
Wallahu a’lam bis showab.
TIM REDAKSI BELAJARSHOLAT.COM