Hukum Sholat Idul Fitri Bagi Musafir
Musafir adalah orang yang melakukan suatu perjalanan dengan jarak minimum 80 km, sebagian ulama menyebutkan 83 km, sebagian lagi boleh dibawah 80 km tergantung ‘urf. (Bekal Sholat, DR. Firanda Andirja, MA.)
Sebagian kaum muslimin ada yang mendapatkan tiket mudik saat malam takbir sehingga berpotensi tidak bisa melaksanakan sholat idul fitri besok pagi di tempat tinggalnya. Lalu apakah boleh tidak melaksanakan sholat Id? Atau mengharuskan untuk dijamak?
Perlu kita tahu bahwa hukum sholat Idul Fitrinya sendiri menurut jumhur ulama sunnah muakkadah bagi penduduk setempat.
Para ulama menjelaskan bahwa hukumnya sama sepertinya musafir saat sholat Jumat. Artinya tidak ada kewajiban melaksanakan sholat Idul Fitri. Nabi ﷺ bersabda
ليس على مُسافِرٍ جُمعةٌ
Tidak ada sholat jumat bagi seorang musafir. (HR. Ath-Thabrani)
Namun jika musafir mendapati sholat Idul Fitri disebuah kampung dalam perjalannya maka dia disunnahkan bergabung mengikuti sholat Idul Fitri.
Syaikh Ibnu Al-Utsaimin rahimahullah ketika ditanya;
هل تشرع صلاة العيد في حق المسافر ؟
Apakah disyariatkan sholat hari raya bagi musafir?
Beliau menjawab:
لا تشرع صلاة العيد في حق المسافر، كما لا تشرع الجمعة في حق المسافر أيضاً، لكن إذا كان المسافر في البلد الذي تقام فيه صلاة العيد، فإنه يؤمر بالصلاة مع المسلمين.
Tidak disyariatkan sholat hari raya bagi orang yang safar, sebagaimana tidak disyariatkannya sholat jumat bagi musafir juga. Akan tetapi jika disebuah kampung ada sholat hari raya, maka dia anjurkan ikut sholat hari raya bersama kaum muslimin.
Sumber: Majmu’ Fatawa, Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin 16/236
Wallahu a’lam.