Hukum Membaca Tasbih Dalam Ruku’
Ulama berbeda pendapat tentang hukum membaca tasbih saat ruku’ dan sujud. Dalam madzhab hambali hukumnya wajib, jika ditinggalkan dengan sengaja batal sholat dan jika karena lupa maka wajib sujud sahwi. Senada menghukumi wajib adalah dari kalangan dzahiriah, Imam Daud Adz-Dzahiri, Ibnu Taimiyah, Ash-Shon’ani dan ulama muta’akhirin Syaikh Ibnu Baz dan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin.
Sementara tasbih dalam ruku’ dan sujud hukumnya sunnah menurut jumhur ulama dari madzhab Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah dan banyak kalangan fuqoha’.
قال القرطبيُّ: (وأمَّا التسبيح في الركوع والسجود فغيرُ واجبٍ عند الجمهور) ((تفسير القرطبي)) (1/172)
Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Adapun tasbih dalam ruku’ dan sujud bukan wajib menurut jumhur ulama.” (Tafsir Al-Qurthubi : 1/172)
وقال النَّوويُّ: (واعلَمْ أن التسبيح في الركوع والسجود سنَّة غيرُ واجب، هذا مذهب مالك، وأبي حنيفة، والشافعي رحمهم الله تعالى والجمهور، وأوجبه أحمدُ رحمه الله تعالى وطائفةٌ من أئمَّة الحديث؛ لظاهر الحديث في الأمْر به، ولقوله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: «صلُّوا كما رأيتموني أصلِّي»، وهو في صحيح البخاري) ((شرح النَّووي على مسلم)) (4/197).
Berkata Imam An-Nawawi rahimahullah, “Ketahuilah, sesungguhnya tasbih dalam ruku’ dam sujud hukumnya sunnah, bukan wajib. Ini adalah pendapat madzhab Imam Malik, Abu Hanifah, Asy-Syafi’i rahimahumullah ta’ala dan pendapat jumhur. Dan hukumnya wajib menurut Ahmad rahimahullah dan sebagian imam ahlul hadits karena melihat hadits yan memerintahkannya, sebagaimana yang disabdakan Nabi ﷺ, “Sholatlah sebagaimana kalian melihat aku sholat.” hadist shohih Al-Bukhari.” (Syarhun An-Nawawi Hadis Muslim: 4/197)
Walaupun terjadi perbedaan pendapat, namun mengamalkannya lebih utama karena itu lebih mendekatkan ketaqwaan.
Apakah begitu beratnya Anda mengucapkan kalimat mulia bertasbih kepada Allah ﷻ
Macam-macam Bacaan Ruku’ dalam Sholat
Pertama:
سُبحان ربِّي العظيمِ
Subhaana Rabbiyal ‘Adzimi
Arti: “Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung.” (HR. Muslim 772)
Kedua:
سُبُّوحٌ، قُدُّوسٌ، ربُّ الملائكةِ والرُّوحِ
Subuuhun, Qudduusun, rabbul malaaikati warruuhi.
Arti: “Maha Suci, Maha Qudus, Tuhan-nya para malaikat dan ar-Ruh ( nama lain Malaikat Jibril).” (HR. Muslim 487)
Ketiga:
سبحانَك اللهمَّ ربَّنا وبحمدِكَ، اللهمَّ اغفِرْ لي
Subhanakallahumma rabbana wa bihamdika, Allahummaghfirly.
Arti: “Maha Suci Engkau ya Allah Tuhan kami, pujian untuk Engkau, Ya Allah ampuni kami.” (HR. Bukhari 794, Muslim 484)
Keempat:
اللهمَّ لك ركَعْتُ، وبك آمَنْتُ، ولك أسلَمْتُ، خشَع لك سَمْعي، وبصَري، ومُخِّي، وعَظْمي، وعصَبي
Allahumma laka roka’tu, wa bika amantu, wa laka aslamtu, khosya’a laka sam’i, wa bashoru. wa mukhkhy, wa ‘adzmi, wa ‘ashobi.
Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku rukuk, dengan-Mu aku beriman, untuk-Mu aku berserah diri, kutundukkan kepada-Mu pendengaranku dan penglihatanku, pikiranku, tulang-tulangku dan urat syarafku”. (HR. Muslim 771)
Kelima:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِه
Subhaanaka rabbiyal ‘adzimi wa bihamdi. (dibaca 3 X )
Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung dan Pujian untuk-Nya. (Sunan Abu Daud/869, Sunan Ad-Daruquthni/342-342:1)
Keenam dibaca waktu sholat malam:
سُبحان ذي الجبَروتِ والملَكوتِ والكِبرياءِ والعظمةِ
Subhana dzil jabaruut wal malakuut wal kibriyaa’ wal ‘adzomahati
Artinya: “Maha Suci Dzat yang memiliki Jabarut dan Malakut dan memiliki kedigdayaan dan keagungan.” (HR. Abu Daud 873, An-Nasai 1049, Ath-Thabrani dalam Ad-Du’a 544, dishahihkan An-Nawawi dalam Al-Adzkar 81 dll)
Wallahu a’lam.
Artikel ini masih banyak kekurangannya, kritik dan saran ilmiyah ke redaksi: admin @ belajarsholat.com
TIM REDAKSI BELAJARSHOLAT.COM