Qashar Shalat
Qashar adalah meringkas sholat 4 rokaat menjadi 2 rokaat. Artinya yang boleh diqashar adalah sholat yang berjumlah 4 rokaat diantaranya; sholat dzuhur, ashar dan ‘isya’.
(يجوز القصرُ في السفر في الظهر والعصر والعشاء، ولا يجوز في الصبح والمغرب، ولا في الحضر، وهذا كلُّه مُجمَعٌ عليه)
Imam An-Nawawi berkata, “Diperbolehkan qashar shalat ketika safar sholat dzuhur, ‘ashar, ‘isya’ dan tidak boleh untuk shalat shubuh dan maghrib. Dalam kondisi tidak di rumah. Dan ini semua telah menjadi ijma’ (Al-Majmu’ 4/322)
Contoh Cara Qashar
Saat perjalanan naik kereta jika:
Waktu sholat dzuhur mau menjamak qashar sholat ashar:
- Sholat dzuhur dua rokaat salam + sholat ashar 2 rokaat salam
Waktu sholat maghrib mau menjamak qashar sholat Isya’:
- Sholat maghrib tiga rokaat salam + sholat Isya 2 rokaat salam
Dalam Kondisi Apa Shalat Boleh Diqashar?
Disyariatkan qashar sholat empat rokaat dalam kondisi safar atau dalam kondisi berjihad. Dalilnya
﴿وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَن يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِينًا﴾
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah berdosa kamu men-qashar sholatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. An-Nisa’ 101)
Dalam sebuah hadis dari Ya’la bin Umayyah radhiallahu ‘anha,
(سألتُ عُمرَ بن الخطَّابِ رَضِيَ اللهُ عنه قلتُ: فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا، وقد أمَّن اللهُ الناسَ؟ فقال لي عُمرُ رَضِيَ اللهُ عنه: عجبتُ ممَّا عجبتَ منه، فسألتُ رسولَ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عن ذلك فقال: ((صَدقَةٌ تَصدَّق اللهُ بها عليكم، فاقْبَلوا صَدقتَه
Aku bertanya kepada Umar bin Khatab radhiallahu ‘anhu, terkait ayat “maka tidaklah berdosa kamu men-qashar sholatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir.” Sementara manusia saat ini dalam kondisi aman (maksudnya tidak dalam kondisi perang).” Umar menjawab; “Sungguh aku juga pernah penasaran tentang ayat itu sebagaimana kamu penasaran, lalu aku tanyakan kepada Rasulullah SAW tentang ayat tersebut, beliau lalu menjawab: “(Mengqashar shalat) adalah sedekah yang Allah berikan kepada kalian. Oleh karena itu, terimalah sedekah-Nya.” (HR. Muslim 686)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ لَا يَزِيدُ فِي السَّفَرِ عَلَى رَكْعَتَيْنِ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ كَذَلِكَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
Aku pernah menemani Rasulullah ﷺ ketika safar (bepergian), selama kepergian itu Beliau tidak lebih melaksanakan shalat kecuali dua raka’at. Begitu juga dengan Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Utsman radliallahu ‘anhum. (HR. Bukhari 1102)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi ﷺ bersabda,
إنَّ الله يحبُّ أن تُؤتَى رُخَصُه، كما يُحبُّ أن تُؤتَى عزائمُه
Sesungguhnya Allah menyukai jika rukhshohnya dikerjakan, sebagaimana Dia suka ‘azimah dikerjakan. (HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hiban)
Tidak Boleh Safar Untuk Maksiat
Rukhsah tidak bisa dilakukan kalau tujuan safar untuk maksiat, baik qashar shalat atau buka puasa.
Wallahu a’lam.