Hukum Membaca Basmalah Ketika Sholat
Basmalah Apakah Bagian Dari Surat Al-Fatihah?
Perlu diketahui tidak ada khilaf ulama basmalah bagian dari surat An-Naml, dan tidak ada khilaf juga basmalah bukan bagian dari surat Al-Anfaal dan At-Taubah. Akan tetapi yang menjadi perbedaan pendapat apakah basmalah merupakan bagian dari ayat Al-Fatihah atau bukan.
Adapun yang berpendapat Basmalah bagian dari Al-Fatihah berdalil sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan dari Ummu Salamah radhiallahu ‘anha,
«كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَرَأَ يُقَطِّعُ قِرَاءَتَهُ آيَةً آيَةً: ﴿بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ﴾ [الفاتحة: ١-٣]
Adalah Rasulullah ﷺ apabila membaca Alquran menjeda bacaan setiap ayat-perayatnya, bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahirabbil ‘alamiin, arrahmaanirrahiim..[Al-Fatihah:1-3]” (HR. Abu Daud, Al-Huruf wal Qiraat 4001, At-Tarmizi Al-Qiraat: 2927, Ahmad, Hakim)
Dan hadis lain yang menguatkan sebagaimana yang diriwayatkaan Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda,
إِذَا قَرَأْتُمُ «الْحَمْدُ للهِ» فَاقْرَءُوا ﴿بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ﴾، إِنَّهَا أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي وَ﴿بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ﴾ إِحْدَاهَا»
Apabila kalian membaca Alhamdulillah.. maka bacalah bismillahirrahmaanirrahiim, sesungguhnya dia termasuk Ummul Quran, Ummul Kitab, dan As-Sab’u Al-Matsani, dan bismillahirrahmaanirrahiim termasuk didalamnya. (HR. Daruquthni 1190, Al-Baihaqi 2390)
Dua hadis diatas menunjukkan basmalah merupakan ayat dari surat Al-Fatihah. Sehingga sebagian ulama berdalil wajibnya membaca basmalah ketika sholat. Dalam hal ini Madzhab Syafi’iyah sepakat akan wajibnya membaca basmalah.
Adapun basmalah selain Al-Fatihah dia sebagai bacaan untuk memulai dan menunjukkan surat baru. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma
«كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَعْرِفُ فَصْلَ السُّورَةِ حَتَّى تَنَزَّلَ عَلَيْهِ ﴿بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ﴾»
Dahulu Nabi ﷺ tidak mengetahui bagian-bagian surat, sampai Allah menurunkan pada beliau, Bismillahirrahmanirrahiim. (HR. Abu Daud, Ash-Sholah 788, dengan sanad shahih sesuai syarat Syaikhain)
Basmalah menjadi tanda memasuki surat-surat baru terkecuali surat Bara’ah (Al-Anfal dan At-Taubah). Hadis diatas juga sebagai dalil dianjurkannya membaca basmalah saat membaca surat baru setelah Al-Fatihah dalam shalat.
Hanya saja saat membaca basmalah apakah dengan dikeraskan atau dipelankan?
Perbedaan Pendapat Hukum Mengeraskan Basmalah Ketika Sholat
– Bagi yang berpendapat basmalah bagian daripada surat Al-Fatihah maka wajib hukumnya membaca basmalah. Namun disini kembali terjadi khilaf apakah cara membacanya dikeraskan atau dilirihkan.
Dalam Fatawa Asy-Syaikh Nuh Ali Salman rahimahullah (mantan mufti Yordania) beliau mengatakan,
Dalam madzhab Syafi’iyah membaca basmalah wajib dalam sholat, karena basmalah bagian dari Al-Fatihah, dibaca sirr saat sholat sirriyah dan dibaca jahr saat sholat jahriyah. Dalam madzhab syafiiah bisa merujuk dalam kitab-kitab mereka seperti Mughny Al-Muhtaj, Al-Majmu’ dll. [Fatawa AsSholah/45]
– Adapun Syaikh Muhammad Ali Farkus berpendapat basmalah dibaca sirriyah (lirih) disemua bacaan Fatihah disetiap rakaatnya Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا كَانُوا يَفْتَتِحُونَ الصَّلاَةَ ﺑِ﴿الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ﴾»(1)، وفي روايةٍ: «لاَ يَجْهَرُونَ ﺑِ﴿بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ﴾»(2)، وفي روايةٍ لابن خزيمة: «كَانَ يُسِرُّ…»(3) الحديث.
Bahwa Nabi ﷺ, Abu Bakar dan Umar radhiallahu ‘anhuma mereka membuka sholat dengan membaca Alhamdulillahirabbil ‘alamiin. Dalam riwayat lain, tidak menjahrkan bismillahirrahmaanirrahiim. Dalam riwayat Ibnu Khuzaimah, “Mereka mensirrkan (basmalah).
– Sedangkan dalam Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah menyebutkan,
دلَّت السنَّة الثابتة أنه صلى الله عليه وسلم يقرأ البسملة في الصلاة قبل الفاتحة وقبل غيرها من السوَر ، ما عدا سورة التوبة ، لكنه كان لا يجهر بها في الصلاة الجهرية صلى الله عليه وسلم .- ” فتاوى اللجنة الدائمة ” ( 6 / 378 )
Banyak dalil-dalil yang menyebutkan bahwasanya Nabi ﷺ membaca basmalah di dalam sholatnya sebelum Al-Fatihah dan sebelum membaca surat setelahnya, terkecuali surat At-Taubah. Akan tetapi beliau ﷺ tidak mengeraskan suaranya dalam sholat jahriyah. [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 6/358]
Kesimpulan:
Terlepas dari perbedaan hukum membaca basmalah saat sholat, teringat perkataan Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’aad
[ ص: 264 ] والإنصاف الذي يرتضيه العالم المنصف ، أنه صلى الله عليه وسلم جهر وأسر ، وقنت وترك ، وكان إسراره أكثر من جهره ، وتركه القنوت أكثر من فعله ……..
“Yang paling objektif yang dipilih oleh para ulama yang bijaksana adalah bahwa Rasulullah ﷺ pernah membaca jahr dan sirr, pernah qunut dan pernah meninggalkannya. Tetapi membaca sirr lebih sering daripada jahr, dan meninggalkan qunut lebih sering daripada mengerjakannya…
Tim Redaksi BelajarSholat.com
Footnote:
1. HR. Bukhari, al-Adzan 743, Muslim [Ash-sholah]. 399
2. HR. Ahmad 12735, Ibnu Hibban 1802
3. HR. Ibnu Khuzaimah 497